Kamis, 2 Oktober 2025

POPULER Nasional: Kisah Taliban Kawal Evakuasi WNI | Menkes soal Data Sertifikat Vaksin Para Pejabat

Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, Taliban kawal evakuasi WNI hingga Menkes soal bocornya data sertifikat vaksin pejabat

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Iman dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat jumpa pers pembobolan data atau akses ilegal aplikasi PeduliLindungi di Polda Metrojaya, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021). Pembobolan data atau akses ilegal aplikasi PeduliLindungi sudah menjual 93 sertifikat vaksin palsu. Polisi pun kini memburu para pembeli sertifikat vaksin palsu itu. 4 tersangka di tahan oleh Polda Metrojaya sebagai 2 orang pelaku dan 2 orang pembeli. 

4. Klaim Kode Redeem FF Terbaru

Segera dapatkan hadiah menarik di game Free Fire dengan klaim kode redeem FF terbaru berikut ini.

Kode redeem FF terbaru 4 September 2021, dapat dilihat setelah akhir artikel ini.

Untuk klaim kode redeem FF terbaru, kalian hanya perlu masuk di reward.ff.garena.com/id.

Perlu diketahui, kode redeem FF terbaru ini berupa 12 digit angka dan huruf saja.

Setiap kode redeem Free Fire ini memiliki batas waktu penukaran.

Maka dari itu, segera klaim kode redeem FF terbaru 4 September 2021 di reward.ff.garena.com/id dan dapatkan hadiah menarik di dalam game Free Fire!

SELANJUTNYA>>>

5. Menkes Budi Gunadi Jelaskan Data Bocor Vaksin Covid-19

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, angkat bicara soal bocornya NIK Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terdapat di sertifikat vaksin Covid-19.

Budi menyebut saat ini data pribadi Presiden Jokowi di Aplikasi PeduliLindungi sudah dirapikan dan ditutup.

Tak hanya milik Jokowi saja, tapi ada juga data para pejabat lain yang ditutup demi keamanan.

"Tadi malam kami terinfo mengenai masalah ini, sekarang sudah dirapikan sehingga data para pejabat itu ditutup," kata Budi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (4/9/2021).

Lebih lanjut, Budi menuturkan jika kebocoran data ini tidak hanya terjadi pada Presiden, tapi juga banyak pejabat lain yang NIK-nya sudah tersebar informasinya.

Oleh karena itu, kini Kemenkes kini telah menutup data pribadi dari sejumlah pejabat yang dinilai sensitif agar nantinya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Bukan hanya Bapak Presiden saja, tapi banyak pejabat-pejabat juga yang NIK-nya sudah jadi tersebar informasinya keluar, kita menyadari itu."

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved