Kepala BP2MI Ungkap Kepedihan Belum Mampu Beri Pelayanan Terbaik untuk Pekerja Migran
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan kepedihannya atas pelayanan yang diberikan untuk para pekerja migran Indonesia.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bakal mengancam kesehatan para pekerja migran yang bekerja di negara-negara penempatan.
"Tentu hari ini sangat amat penting, dengan kondisi covid-19 ini kami mencoba mendukung program yang ada bagaimana melayani fasilitas kesehatan," ucapnya.
Baca juga: Luncurkan Pembebasan Biaya Penempatan PMI melalui BNI, Kepala BP2MI: Selamat Tinggal Rentenir
Menyikapi adanya bantuan ini, Benny mengapresiasi langkah dari Kementerian BUMN melalui PT Taspen dalam penyerahan mobil ambulans tersebut.
Total ada empat unit mobil ambulans yang diserahkan secara simbolis oleh PT Taspen kepada BP2MI untuk UPT Wilayah Pusat, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Terima kasih ini mewakili 4,2 juta PMI yang tercatat resmi dan juga tentu 5 juta pekerja migran yang tidak tercatat yang juga pasti tetap mendapatkan perlakuan yang sama jika ada PMI dan keluarga yang meninggal maupun yang sakit," ucap Benny.
Kendati untuk satu unit ambulans yang diserahkan untuk UPT Wilayah Pusat, kata Benny, unit tersebut sudah beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.
Hal tersebut kata dia mengingat tingginya angka pekerja migran yang sakit bahkan meninggal dunia yang tiba dari negara penempatan.
"Ya kita sudah distribusikan ambulans satu BP2MI pusat karena memang pintu masuk bandara soetta angkanya sangat tinggi baik jenazah maupun yang sakit," katanya.