Selasa, 7 Oktober 2025

Migrasi Siaran TV Digital Lebarkan Peluang Bisnis Penyiaran, Industri Dituntut 'Perang' Kreativitas

Migrasi siaran TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) di Indonesia membuka peluang bagi industri penyiaran dan kreatif.

Kemkominfo RI
Modi, maskot siaran TV digital Indonesia. 

Internet Jadi Lebih Cepat

Sementara itu di sisi lain, dari migrasi TV analog ke digital bermanfaat bagi semakin cepatnya layanan internet di Indonesia yang berdampak baik untuk industri kreatif.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemkominfo, Ahmad M Ramli, dalam Webinar Sosialisasi Migrasi TV Analog ke Digital di Kalimantan Timur, 22 Juli 2021 lalu.

Apabila ASO ini bisa berlangsung sesuai rencana di tahun 2022, Ramli menyebut masyarakat akan mendapat manfaat yang jauh lebih besar untuk broadband atau jangkauan internet.

"Karena apa? Salah satu hambatan untuk internet cepat adalah ketiadaan frekuensi," ungkap Ramli dikutip dari tayangan kanal YouTube Kemkominfo TV.

"Karena frekuensinya (saat ini) dipakai dengan sangat boros oleh penyiaran TV analog, sehingga kalau siaran analog ini beralih ke digital, akan dihemat sejumlah frekuensi yang dinamakan digital dividend, dan bisa digunakan untuk kepentingan internet kita," jelas Ramli.

Dirjen PPI Kemkominfo, Ahmad M Ramli
Dirjen PPI Kemkominfo, Ahmad M Ramli (Tangkap Layar YouTube Kemkominfo TV)

Baca juga: Ramah Keluarga, Ada Fitur EPG di Siaran TV Digital

Sehingga, ungkap Ramli, migrasi TV analog ke digital memberi dampak positif bagi internet di Indonesia.

"Jadi salah satu yang akan berdampak untuk masyarakat, adalah internet cepat dan pemerataan internet itu sendiri," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ramli menyebut pemerintah melakukan dua hal sekaligus.

Yaitu migrasi siaran TV analog ke digital dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.

"Jadi daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), akan mendapatkan prioritas untuk dibangunkan BTS-BTS (Base Transceiver Station) baru mulai tahun ini dan tahun depan," ungkap Ramli.

"Kalau ini ditambah lagi dengan digital dividend, otomatis ini akan membantu dan masyarakat akan mendapat layanan internet lebih banyak lagi," sambungnya.

Untuk diketahui, siaran TV digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang memberikan tayangan lebih baik dibanding TV analog.

Antara lain dapat menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih, dan teknologi canggih bagi masyarakat Indonesia.

Dalam masa peralihan ke siaran televisi digital, masyarakat tetap bisa untuk menonton siaran TV analog.

Namun, pemerintah menganjurkan agar masyarakat mulai merubah tangkapan sinyal antena di rumah dari siaran analog ke digital.

Bagi TV yang belum bisa menerima siaran digital, hanya perlu menambahkan alat Set Top Box (STB) yang bisa dibeli di toko elektronik.

Pemerintah nantinya juga akan membagikan STB gratis bagi sekira 7 juta keluarga miskin di Indonesia.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved