Jumat, 3 Oktober 2025

Bila Mural Dihapus dengan Alasan Penertiban, Sujiwo Tejo Tantang Hapus juga Mural Berisi Pujian

Budayawan Sujiwo Tejo turut berkomentar soal ramainya penghapusan sejumlah mural yang bernada kritik terhadap pemerintahan akhir-akhir ini.

ist
Mural di Kecamatan Bangli, Kabupaten Pasuruan, sebelum dan sesudah dihapus. Mural ini dihapus oleh masyarakat setempat karena dianggap tidak pantas 

"Sehingga kalau ada protes, mestinya delik aduan dari pribadi presiden karena menurut sebagian ahli hukum, MK sudah membatalkan presiden simbol negara."

"Tapi ada pandangan hukum yang lain lagi, saya nggak tahu," ungkap Tejo.

Makin Dihapus Makin Nempel

Dalam kesempatan itu Sujiwo Tejo juga menilai, mural yang dihapus akan semakin menempel pada benak masyarakat.

"Mural itu seperti kerinduan, kerinduan tidak bisa dihapus, mural bisa dihapus, tapi 'Tuhan Aku Lapar' semakin nempel di orang," ungkap Tejo.

"Maka kalau misalkan menikah ada syarat membakar foto-foto mantan, maka semakin menempel foto-foto mantan itu," sambungnya.

Diketahui mural 'Tuhan Aku Lapar' viral di media sosial pada pertengahan Juli 2021 lalu.

Mural tersebut berada di Jalan Aria Wangsakara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kini mural itu sudah dihapus dengan cat hitam.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved