Polri Sebut Kelompok Teroris JI Galang Dana untuk Menopang Kebutuhan Anggotanya
Jamaah Islamiah (JI) masif mengumpulkan dana untuk menopang anggota-anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI) masif mengumpulkan dana untuk menopang anggota-anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ahmad menjelaskan, hal itu untuk melakukan penguatan jaringannya di daerah dalam aksi terorisme.
"Pada intinya mereka itu anggota JI. Kenapa tadi dibilang banyak masalah dana? nah situasi saat ini mereka ingin penguatan. Penguatan untuk menopang anggota-anggotanya," kata Ahmad kepada wartawan, Selasa (17/8/2021).
Baca juga: Polri Ungkap 1.540 Celengan Kotak Amal yang Disita dari Syam Organizer Tidak Ada Uangnya
Lebih lanjut, Ahmad menyampaikan dana yang dikumpulkan JI disuplai kepada anggotanya yang tidak berkecukupan secara finansial.
Dengan begitu, kelompok teroris JI akan bisa menandingi untuk melawan aparat.
"Anggota-anggotanya itu harus disuplai. Situasi seperti ini, anggota-anggota JI itu mungkin belum siap untuk melawan petugas. Tetapi, Densus 88 sekali lagi terus dan melakukan pencegahan," jelasnya.
Baca juga: Selama Juli 2021, Kemenpora - BNPT Latih 2.500 Agen Antiterorisme
Dijelaskan Ahmad, pola penggalangan dana yang dilakukan oleh JI dilakukan dengan berbagai cara.
Satu di antaranya melalui lembaga kemanusiaan yang terafiliasi dengan JI yaitu Syam Organizer.
Ia menyebutkan Syam Organizer mengedarkan celengan dan kotak amal kepada masyarakat.
Selain itu, dia juga mengadakan tabungan kurban.
"Pola dan cara yayasan syam organizer dalam memperoleh dana dengan mengedarkan celengan-celengan kotak amal ke masyarakat dan mengadakan tabungan kurban," ungkapnya.
Baca juga: Polsek Cileungsi Tangkap Mbah Jambrong di Sukabumi, Mengaku Dukun Sakti Pengganda Uang
Kemudian, kata Ahmad, yayasan Syam Organizer juga menyelenggarakan tabligh akbar yang bertujuan mendapatkan dana dari jamaah yang hadir.
Dia juga kerap mengundang ustaz ustaz untuk datang.
"Menyelenggarakan tabligh akbar dengan berkoordinasi dengan pihak masjid dan mengundang ustaz-ustaz. Kemudian melakukan penggalangan dana baik langsung kepada jamaah yang hadir ataupun dengan menyebarkan nomor rekening Syam Organizer ke jamaah," tukasnya.
Sebagai informasi, tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 48 tersangka teroris di sejumlah wilayah sejak Kamis 12 Agustus 2021 kemarin.
Mayoritasnya merupakan anggota jamaah islamiah (JI).
Satu di antaranya Ketua Syam Organizer Jawa Barat (Jabar) berinisial F yang ditangkap atas kasus dugaan tindak pidana terorisme.
F ditangkap dalam rangkaian penangkapan Densus 88 dalam 4 hari terakhir.
Baca juga: Sunmori, Pengendara Moge Terlibat Kecelakaan Maut Beruntun di Tangerang
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes pol Ahmad Ramadhan menyampaikan Syam Organizer diduga merupakan jaringan dalam kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Menurut Ahmad, pihaknya juga menggeledah kantor Syam Organizer di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (15/8/2021).
"Telah dilakukan penggeledahan (kantor Syam Organizer) guna menemukan dan mengamankan barang bukti yang mendukung pembuktian keterlibatan saudara F dalam jaringan kelompok teror Jamaah Islamiyah (JI)," kata Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/8/2021).
Dalam penggeledahan tersebut, pihaknya menemukan bukti pelaku terlibat dalam aksi teror. Di antaranya, 1.540 celengan dan kotak amal yang diduga terkait pendanaan JI
Baca juga: Giliran Warga Bukit Duri Tebet yang Kibarkan Bendera Palestina Jelang HUT RI
Tak hanya itu, mereka juga menemukan bendera Palestina, 3.400 buku Journey To Aqsa, 210 syal logo Syam, 3.100 sedotan, 2.000 amplop berlogo Syam dan 50 pin logo Syam.
"Kemudian, 94 stiker logo Syam, 1.400 balon logo Syam, 4.100 corong balon, 300 plastik putih logo Syam, 10 paket tas kertas dengan logo Syam 'Totaly For Humanity' (Banten, Jabar, Maluku, Banyumas, Jababeka, Balikpapan, Kaltim, Sumbar, Sulsel, Palu)," jelasnya.
Selain itu, Densus juga menyita buku agenda besar dan kecil, kwitansi penerima donasi, bukti pengeluaran Syam, 100 buku tentang kemanusiaan, 262 lembar cover CD 'Our Profile Syam', 7 dus sumbangan galang dana, hingga buku dan bendera berlogo Syam.
Tak hanya itu, ia menyampaikan ada bendera Palestina hingga berbagai atribut Syam Organizer yang juga turut dibawa pihak kepolisian.
"1 bendera Palestina, 1 spanduk besar Syam, hingga 1 spanduk kecil Syam," tukasnya.