Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Tanggapan Pemerintah setelah Indonesia Disebut Negara Terburuk di Dunia dalam Menangani Covid-19

Begini tanggapan pemerintah setelah Indonesia disebut negara terburuk di dunia dalam menangani Covid-19.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah pemikul jenazah dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) menggotong dan memakamkan peti berisi jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). Para petugas pemikul jenazah di TPU Cikadut kini sudah bekerja kembali setelah direkrut menjadi Pekerja Harian Lepas (PHL) oleh Pemerintah Kota Bandung, sehingga tidak lagi memunculkan polemik tarif pikul jenazah. 

"Di peringkat terbawah dari 53 ekonomi adalah Indonesia," tulis Bloomberg, dikutip dari Kompas.com.

Ada sejumlah indikator yang digunakan oleh Bloomberg dalam menyusun peringkat ketahanan Covid-19 di 53 negara.

Indikator itu mulai dari kualitas fasilitas kesehatan, cakupan vaksinasi, kematian, proses perjalanan hingga pelonggaran perbatasan.

Skor rendah dalam setiap indikator tersebut menjadikan Indonesia disebut sebagai negara yang paling buruk dalam menangani Covid-19.

Bloomberg menyebut tingkat keketatan soal pembatasan wilayah atau lockdown 69.

Nilai ini terbilang lebih baik jika dibandingkan dengan Malaysia yang mendapat 81.

Sementara, kapasitas penerbangan juga terdampak sehingga turun hingga 56,8 persen.

Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia disebut Bloomberg sangat tinggi yaitu lebih dari 1.300 orang dalam sehari.

Kemudian rendahnya vaksinasi di Indonesia yaitu 11,9 persen dari total penduduk.

"Di mana lebih dari 1.300 orang sekarang meninggal setiap hari dan pasokan suntikan (vaksin) tidak memenuhi kebutuhan populasi yang besar," kata Bloomberg.

Baca juga: Begini Kata Presiden Jokowi soal Prediksi Akhir Pandemi, Sebut Tak Bermaksud Menakut-nakuti

Masalah kematian dan minimnya vaksinasi juga dialami oleh negara berperingkat rendah lainnya seperti Bangladesh, Filipina, dan Malaysia.

Namun, Bloomberg menemukan adanya kesenjangan akses vaksinasi antara negara kaya dan miskin di dunia.

Seperti yang dikhawatirkan oleh Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus tentang "bencana kegagalan moral" untuk akses vaksinasi Covid-19 bagi setiap orang.

Peringkat ketahanan Covid-19 di 53 negara disusun oleh Bloomberg untuk menggambarkan wilayah yang memiliki penanganan Covid-19 paling efektif meski ada gangguan sosial dan ekonomi.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Wahyuni Sahara)

Berita lain terkait Virus Corona

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved