Virus Corona
Anies Baswedan: Ibu Egois! Ini Soal Nyawa Manusia, Sekarang Tutup Kantornya
Dalam sidak pertama ke kantor PT Ray White, Anies dengan nada tinggi langsung memanggil HRD perusahaan tersebut.
"Iya pak, 25 persen," jawab salah satu pimpinan perusahaan.
"Ini 25 persen bukan?," tanya Anies.
Selain melanggar aturan batas maksimal karyawa WFO, Anies juga mendapati ada seorang karyawati yang tengah hamil, tetap diminta masuk oleh perusahaan.
"Setiap hari kita nguburin orang pak. Bapak ambil tanggung jawab. Semua buntung pak enggak ada yang untung. Apalagi ada ibu hamil masuk. Ibu hamil kalau kena Covid, melahirkan paling susah," tegas Anies.
Anies sebelumnya telah meminta karyawan perusahaan di sektor non esensial dan dipaksa masuk ke kantor selama PPKM darurat melapor melalui aplikasi JAKI.
JAKI adalah aplikasi 'Jakarta Kini' yang membuka laporan hingga informasi bagi warga.
Setelah laporan masuk, Anies berjanji akan langsung menindak tegas perusahaan-perusahaan yang tetap memaksa karyawannya masuk pdahal tengah diterapkan PPKM Darurat Jawa-Bali hingga 20 Juli mendatang.
Pemilik jangan berlindung di rumah
Anies mengatakan pemilik perusahaan sepenuhnya bertanggung jawab atas pelanggaran aturan PPKM Darurat.
Ia tak bisa membiarkan sikap tak bertanggung jawab pemilik perusahaan yang justru berlindung diri di rumah, sementara karyawannya diminta tetap berangkat kerja dan menghadapi risiko tertular Covid-19.

"Beramai-ramai mereka melanggar aturan, beramai-ramai mereka mengambil langkah tidak bertanggung jawab," kata Anies dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, Selasa.
Baca juga: Sidak ke Gedung Sahid Sudirman Centre, Anies Marahi HRD dan Perintahkan Seluruh Karyawan Pulang
"Pemiliknya harus bertanggung jawab. Jangan pemiliknya berlindung di rumah, isolasi di rumah, sebuah langkah yang benar, tapi pekerjanya disuruh berangkat kerja. Pekerjanya disuruh untuk setiap hari risiko itu adalah pemilik pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab," tegas Anies.
Oleh karena itu, Anies meminta wajah pimpinan perusahaan tersebut di foto, dan namanya ditunjukan untuk dijadikan contoh bahwa mereka termasuk orang - orang tak bertanggung jawab.
"Tadi saya sampai minta wajahnya di ambil fotonya. Tunjukkan namanya, ini adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab, orang-orang yang memilih untuk membuat karyawannya ambil resiko," ucap dia.
Usai temuan tersebut, Pemprov DKI bersama Dinas Ketenagakerjaan dan pihak kepolisian langsung menutup paksa kantor tersebut dan meminta karyawannya dipulangkan.
Pihak kepolisian pun kata Anies langsung melakukan proses hukum pidana atas pelanggaran aturan perundang - undangan soal wabah.