Hari Bidan Nasional, Puan Maharani: Bidan Ujung Tombak Kesehatan Ibu dan Bayi
Menurut Puan, para bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak di seluruh daerah hingga ke pelosok Indonesia.
Contohnya Bengkulu memiliki rasio 1:198, sementara Aceh rasionya 1:232.
Dalam hal ketersediaan bidan, Kepulauan Bangka Belitung memiliki rasio terendah, yakni hanya 1:756.
Baca juga: Ketakutan Dikejar Suami yang Tenteng Pedang, Sang Istri Sembunyi di Rumah Warga
Menurut Puan, pemerintah mesti mendorong pemerataan tenaga medis, termasuk bidan, di daerah-daerah terutama wilayah terpencil.
Pada masa pandemi ini, tenaga kesehatan sangat dibutuhkan.
Apalagi, lanjut dia, bidan berada di garda terdepan melindungi ibu hamil dan balita yang rentan terpapar Covid-19.
“Khususnya untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia, baik yang mampu dan tidak mampu, seluruhnya mendapatkan pelayanan kesehatan,” ucap Puan.
Peran bidan juga, menurut alumni FISIP UI tersebut, sangat penting untuk menekan angka kematian ibu di Indonesia.
Pada 2017, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat setiap harinya sebanyak 810.000 ibu di dunia meninggal dunia akibat persalinan.
Paling mengkhawatirkan, 94 persen dari jumlah tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.
WHO melaporkan penyebab langsung kematian ibu terjadi saat dan pasca melahirkan.
Sekitar 75 persen kasus kematian diakibatkan oleh pendarahan, infeksi, atau tekanan darah tinggi saat kehamilan.
“Angka kematian ibu di Indonesia juga ketiga tertinggi di ASEAN. Ini tidak bisa dibiarkan saja. Dengan pemerataan bidan di berbagai daerah harapannya bisa menekan kasus kematian ibu melahirkan,” imbuhnya.
Baca juga: Merasa Sudah Sehat, Pasien Covid-19 Kabur dari RS Syuhada Haji Blitar, Sembunyi di Rumah Saudaranya
BPS mencatat selama periode 2011 sampai 2014, maternal mortality ratio di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Tahun 2017, World Bank melaporkan bahwa Indonesia menduduki posisi ketiga kematian ibu dengan 177 kasus per 100.000 kelahiran.
Sebenarnya jumlah tersebut sudah menurun sekitar 3 persen per tahun.