Minggu, 5 Oktober 2025

Cakupan Vaksinasi Lansia Rendah, Kemenkes Dorong Provinsi Lain Tiru DKI Jakarta

Kementerian Kesehatan mendorong agar provinsi lain meniru pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lansia di DKI Jakarta.

Editor: Adi Suhendi
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mendorong agar provinsi lain meniru pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lansia di DKI Jakarta.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Reni Rondonuwu menyebut, 456 Kabupaten/Kota cakupan vaksinasi lansianya masih di bawah 25 persen.

"Saya kira daerah perlu mencontoh DKI Jakarta, yang camat maupun lurah ikut terlibat untuk memobilisasi lansia,” kata Maxi dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (29/5/2021).

Ia memaparkan, satu kendala masih rendahnya cakupan vaksinasi bagi lansia adalah kemudahan akses ke lokasi vaksinasi.

Dengan fisik yang sudah mulai menurun, lansia membutuhkan tempat vaksinasi yang mudah dekat dan mudah dijangkau.

Baca juga: Satgas Covid-19: Kematian Lansia Akibat Covid-19 Mencapai 49,4 Persen

Tidak semua sasaran vaksinasi memiliki kondisi sosial maupun ekonomi yang sama seperti lokasi vaksinasi yang jauh, ketiadaan pendamping, akses transportasi yang sulit dan lainnya.

Hal inilah yang kemudian menghambat para lansia untuk mengikuti vaksinasi.

Menurutnya, daerah perlu melakukan gerakan bersama yang jauh lebih masif dengan melibatkan stakeholder terkait agar semakin banyak lansia yang divaksinasi. Termasuk menciptakan model baru vaksinasi yang mudah, aman dan nyaman.

“Kami membuat kebijakan, satu pendamping yang membawa dua lansia akan ikut disuntik vaksin. Mudah-mudahan daerah juga akan diimplementasikan," ungkap dia.

Baca juga: ITAGI: Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Vaksin Covid-19 pada Kelompok Lansia Rendah

Di samping kemudahan akses, kepercayaan masyarakat mengikuti vaksinasi untuk melindungi dari potensi penularan Covid-19, turut menjadi perhatian pemerintah.

Sebab, ada kecenderungan para anak-anak lansia ini khawatir mengikutsertakan orang tua mereka vaksinasi karena takut akan keamanan dan efektivitas vaksin.

Padahal menurut Ketua Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization ( ITAGI) Sri Rezeki S Hadinegoro, sejauh ini pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada kelompok lansia justru memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sangat rendah.

Baca juga: Pemerintah Belum Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak, Ini Sebabnya

"Gejala yang dialami pasca penyuntikan sifatnya ringan dan mudah diatasi, sehingga para anak diimbau untuk tidak perlu khawatir, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan risikonya," ujarnya

Sri Rejeki menuturkan, efek samping kedua vaksin baik Sinovac dan AstraZeneca cukup ringan, tidak ada yang masuk RS atau sampai meninggal.

"KIPI pada lansia ini justru sangat sangat sedikit dibandingkan yang dewasa/muda,” kata Profesor Sri Rezeki.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved