Bursa Capres
Pengamat Nilai Peluang Ganjar Diusung PDIP jadi Capres Sudah Habis, Sarankan Maju Lewat Partai Lain
Pengamat politik M Qodari menilai peluang Ganjar Pranowo diusung PDIP jadi Capres sudah habis, sarankan maju lewat partai lain.
Dari banyak survei mengenai bursa Capres, Qodari tak menampik nama Ganjar selalu masuk dan konsisten di empat besar.
Untuk itu, jika PDIP tak mengusung Ganjar, ia menyarankan pada dua pilihan.
Pertama, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mendampingi Prabowo Subianto menjadi wakil presiden.
Baca juga: Pengamat: Ganjar Punya Elektabilitas Tinggi tapi Tak Punya Akses di PDIP, Puan Maharani Sebaliknya
Kedua, kembali mendukung Joko Widodo untuk maju periode ketiga dan menantang amandemen UUD 1945.
"Dengan kondisi itu, maka pilihannya bagi PDIP, mungkin Mbak Puan maju sebagai wakilnya Pak Prabowo."
"Atau kembali mendukung Pak Jokowi untuk periode ke-3 walau perjalanannya panjang karena tantangannya pada amandemen UUD 45," ungkapnya.
Hubungan Ganjar Pranowo dan PDIP Tak Harmonis
Sebelumnya diberitakan Tribunnews, hubungan antara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan PDIP yang dikabarkan merenggang, menjadi perbincangan publik.
PDIP diketahui tidak mengundang Ganjar dalam pertemuan partai yang dihadiri Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Semarang, Sabtu (22/5/2021).
Padahal, seluruh kepala daerah asal PDIP di Jawa Tengah diundang dan hadir dalam acara tersebut.
Dalam undangan yang tersebar, tertulis susunan acara atau agenda antara lain arahan Puan Maharani kepada seluruh kader partai Jateng secara tatap muka.
Baca juga: Sejarah 2004 Disebut Bisa Terulang jika PDIP Usung Puan Jadi Capres Dibanding Ganjar Pranowo
Kemudian diikuti: DPR RI Jateng, DPD Jateng, DPRD Provinsi Jateng, kepala daerah dan wakil kader se-Jateng.
Secara terang-terangan, petinggi PDIP menyebut Ganjar sudah kelewatan terkait ambisinya untuk mencalonkan diri di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto membenarkan semua kepala daerah di Jateng dari PDI Perjuangan diundang, kecuali gubernur.

Ia pun menungkapkan alasan tidak diundangnya orang nomor satu di Jateng tersebut.