Pilpres 2024
Tiga Menteri Jokowi yang Punya Elektabilitas Tertinggi: Sandiaga, Prabowo dan Airlangga
Oleh karena itu, menurut Maman publik akan melihat siapa yang benar-benar serius dan dalam mengurus pandemi dan upaya pemulihan ekonomi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sandiaga Uno, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto menjadi tiga nama menteri teratas yang dipercaya masyarakat dapat menjadi calon Presiden 2024, menurut hasil sigi lembaga survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC).
Peneliti ARSC Bagus Balghi mengatakan, berdasarkan hasil pertanyaan, "Dari nama-nama sosok Menteri berikut ini, mana yang menurut Anda layak menjadi calon presiden 2024?,".
"Terdapat nama Sandiaga Uno 25,26 persen, Prabowo Subianto 19,17 persen, Airlangga Hartarto 9,79 persen, Tri Rismaharini 7,69 persen," tutur Bagus dalam rilis yang digelar daring, Sabtu (22/5).
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Maman Abdurahman mengatakan, faktor pandemi covid 19 ini sangat mempengaruhi penilaian publik terhadap pemilihan figur yang akan menjadi calon ke depan.
Oleh karena itu, menurut Maman publik akan melihat siapa yang benar-benar serius dan dalam mengurus pandemi dan upaya pemulihan ekonomi.
Baca juga: Pengamat Politik Nilai Airlangga Hartarto Berpeluang Maju Sebagai Capres 2024
"Nah ini yang memang terjadi pada posisi figur ketum kami. Ketum kami secara tidak langsung terekspos kepada masyarakat, karena beliau Menko Perekonomian. Artinya baik atau buruknya kondisi ekonomi, berhasil atau tidaknya akan langsung berbandung lurus dengan figur ketum kami," ujar Maman.
Maman menambahkan, sampai hari ini, dari indikator yang formal, Indonesia bisa bertahan dan mulai bangkit adalah prestasi dibanding negara lain.
Menurut Maman, hingga saat ini Airlangga Hartarto masih fokus dalam penanganan dan pengendalian Covid-19, serta pemulihan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Beda dengan PAN, Nasdem Tak Utamakan Kader Jadi Capres di 2024
"Ketum kami belum mau banyak bicara pencapresan. Artinya prioritas beliau bagaimana menyelamatkan ekonomi secara nasional," ucap Maman.
Menurut Maman, Partai Golkar pun saat ini dari tingkat atas sampai paling bawah belum bergerak secara optimal. Lantaran masih melakukan konsolidasi internal partai. "Kami belum bergerak, ibaratnya masih di gigi satu karena kita masin fokus konsolidasi internal partai," imbuhnya.
Menurut Maman, seorang calon presiden tidak dapat hanya dilihat dari faktor elektabilitas dan popularitas saja. Namun, juga bagaimana rekam jejak dan kompetensi kemampuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa.
Kedua pada akhirnya calon presiden itu hanya melihat 3 hal indikator. Pertama elektabilitas dan popularitas, tapi saya pastikan tidak cukup. Karena pada akhirnya tiket partai. Elektabilitas tinggi belum tentu dicalonkan.
"Ketua umum kami punya seluruh pra syarat itu. Beliau pernah di DPR beberapa periode, pimpinan komisi, pernah menteri, seorang ketua umum partai, juga jadi Menko Perekonomian," ucapnya.
Pengamat Politik Airlangga Pribadi menerangkan dalam pemilihan-pemilihan sebelumnya Partai Golkar kerap menjadi salah satu penentu dalam kontestasi.