Minggu, 5 Oktober 2025

Dunadi Ceritakan Angka-angka 'Keramat' di Balik Patung Bung Karno

Sebelum membuat monumen Bung Karno, Dunadi mengaku sempat mengalami hal-hal gaib.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Seniman patung bernama Dunadi yang membuat Patung Bung Karno di Lemhanas RI, tengah berfoto di depan karyanya, Kamis (20/5/2021). 

Kita ide-ide, karena patung itu ada proses perencanaan, maket, baru visualisasi ke skala yang kita inginkan. Dunia patung memang sangat luar biasa.

Di dunia seni patung itu marketnya sangat luar biasa. Makanya kita menciptakan lapangan kerja, anak-anak SMA saya beri pelajaran cetak-mencetak, memproduksi patung kecil-kecil.

Seniman itu kan' idealisnya harus kuat. Tapi dengan idealis itu kita butuh uang untuk menciptakan idealis itu.

Dari situlah seni patung bisa diproduksi. Dari modal itulah saya bikin tim untuk berkarya. Makanya dari awal saya menciptakan lapangan kerja untuk produk kecil-kecil.

Karena marketing itu sangat luas, daerah pariwisata, setiap daerah ada khas tersendiri, cenderamata sendiri.

Dari situ saya tergugah. Walau saya sebagai seniman harus memikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja dan bagaimana menghidupi diri sendiri.

Makanya saya juga menciptakan proyek juga karya pribadi atau karya masterpiece. Saya sering pameran produk, kalau pameran masterpiece saya ikut di Galeri Nasional.

Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, meresmikan patung Bung Karno di depan kantor Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Jakarta, Kamis (20/5/2021).
Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, meresmikan patung Bung Karno di depan kantor Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Jakarta, Kamis (20/5/2021). (YouTube/PDI Perjuangan)

Asosiasi Pematung kebetulan saya Sekjen. Dari situ saya menangani proyek pemerintah, individu, menangani museum-museum. Sampai sekarang itu lah kelanjutan dari profesinya.

Apa patung yang pertama kali dibuat dan paling berkesan?

Patung yang dibuat pertama kali itu banyak. Yang paling berkesan itu setelah lulus dari universitas, saya membuat monumen Ahmad Yani yang di Purworejo.

Itu sangat berkesan sekali. Saya tertarik karena Purworejo ada tokoh nasional Pak Ahmad Yani, tapi kenapa di Purworejo tidak ada monumennya.

Saya waktu itu masih muda. Saya punya ide lalu sowan ke Pak Bupati. Saya lulus dari ASRI, ini di Purworejo ada tokoh nasional kok tidak ada patungnya. Diterima baik, ide bagus.

Itu pertama kali saya menciptakan patung yang besar itu. Itu patung empat meter. Dari situ saya berpengalaman. Akhirnya saya mendatangkan keluarga Pak Yani.

Untuk melakukan riset. Karena saya kan' hanya medium. Dulu Pak Yani bagaimana karakternya, sikapnya, badannya seperti apa, itu keluarga yang memberi masukan.

Baca juga: Anggota Dewan Pembina Gerindra Mulyadi Ziarah ke Makam Soekarno dan Soeharto

Kalau udah di ACC dari pihak keluarga baru kita bikin berita acara kalau ini sudah selesai model. Baru proses cetak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved