Rabu, 1 Oktober 2025

Pengamat: Pertemuan Anies Baswedan dan AHY Penjajakan Awal Menuju Pilpres 2024

Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021), menimbulkan banyak spekulasi.

Danang Triatmojo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kedatangan tamu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di kantornya, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (6/5/2021) sore. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021), menimbulkan banyak spekulasi.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan wajar jika pertemuan keduanya dikaitkan dengan Pilpres 2024.

Apalagi dua orang muda ini termasuk orang populer di Indonesia sebagaimana terlihat dari hasil survei LP3ES.

"Wajar kalau pertemuan Anies dan AHY dikaitkan dengan Pilpres 2024. Sebab dua tokoh muda ini memang Capres potensial pada Pilpres 2024," kata Jamiluddin, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/5/2021).

"Hasil survei LP3ES memperlihatkan, Anies dan AHY dua sosok muda yang masuk lima besar baik popularitas maupun elektabilitasnya," lanjut dia.

Baca juga: Ditanya Soal Pilpres 2024 Usai Bertemu Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Ini Respons AHY

Karena itu, dia menilai wajar kalau Anies dan AHY saling membutuhkan untuk kepentingan Pilpres 2024.

Di satu sisi, Anies dengan elektabilitas yang tinggi tentu memerlukan perahu dari partai politik.

"Partai Demokrat yang dikomandoi AHY tentu berpeluang menjadi perahu Anies," kata Jamiluddin.

Di sisi lain, lanjutnya, AHY selain mempunyai perahu, popularitas dan elektabilitasnya juga moncer.

Tentu ini jadi modal besar untuk berduet dengan Anies pada Pilpres 2024.

Baca juga: Gubernur Anies dan Ketua Umum Demokrat AHY Bertemu Pada Kamis Sore, Bahas Pilpres 2024?

"Jadi pertemuan di Balai Kota kiranya penjajakan ke arah duet capres pada Pilpres 2024. Penjajakan ini diperkirakan akan berlanjut untuk mematangkan duet tokoh muda itu pada Pilpres 2024," ungkapnya.

Namun, untuk mewujudkannya, Jamiluddin menilai masih diperlukan dukungan dari partai lain.

Menurutnya, partai yang berpeluang didekati tampaknya adalah PKS dan Nasdem.

Sebab, dua partai ini punya kedekatan dengan Anies.

Sementara Partai Demokrat juga punya kedekatan dengan PKS.

Baca juga: Sore Ini AHY Bakal Sambangi Anies Baswedan ke Kantornya, Ada Apa? 

Selain itu, Jamiluddin memprediksi Anies dan AHY tak akan sulit mendapatkan dukungan partai-partai itu jika dapat menjaga popularitas dan Elektabilitasnya.

"Dua partai ini bersama Partai Demokrat sudah lebih dari cukup untuk mengusung duet Anies-AHY pada Pilpres 2024. Bahkan tidak menutup kemungkinan dukungan akan datang dari PPP dan PAN. Sebab, dua partai ini juga punya kedekatan terhadap Partai Demokrat dan Anies," jelas Jamiluddin.

"Kalau duet Anies-AHY terwujud, tentu akan jadi magnet sekaligus lawan tangguh bagi kompetitornya pada Pilpres 2024," ujarnya.

AHY Bantah Bicara Pilpres 2024 dengan Anies Baswedan

Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat banyak pihak bertanya. 

Apakah keduanya bertemu guna membahas persiapan menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang? 

AHY langsung membantah hal tersebut usai pertemuan dengan Anies Baswedan.

Dia menegaskan bahwa dirinya dan Anies sama-sama sedang fokus menjalankan amanah. 

"Belum, kita tidak berbicara ke sana ya, kita ini sama-sama sedang menjalankan amanah, beliau mendapatkan amanah rakyat Jakarta menjadi gubernur selama 5 tahun, saya juga mendapatkan amanah menjadi ketua umum Partai Demokrat selama 5 tahun juga," ujar AHY. 

Baca juga: Sore Ini AHY Bakal Sambangi Anies Baswedan ke Kantornya, Ada Apa? 

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu menegaskan bahwa pertemuannya dengan Anies tak lebih dari sekedar silaturahmi. 

Selain itu, mereka berdua mengklaim hanya membahas dan membicarakan isu-isu di Jakarta dan Indonesia. 

"Artinya tidak ada pembicaraan sampai politik praktis yang terlalu jauh," kata AHY. 

"Kami hanya ingin meyakinkan bahwa dalam situasi negeri yang membutuhkan kehadiran kita semua, negara hadir, pemerintah hadir, partai politik dan semua elemen bangsa juga harus hadir, itulah diskusi kita tadi. Dengan banyak pengalaman diskusi yang kita lakukan," ujarnya. 

Temu kangen

AHY mengatakan pertemuan dirinya dengan Anies sebetulnya sudah direncanakan sejak lama. 

AHY pun mengaku sudah rindu melakukan temu kangen dengan Anies yang disebutnya sebagai sahabat. 

"Sebetulnya sudah rindu juga temu kangen sama Mas Anies ini karena beliau juga adalah sahabat diskusi sejak dulu. Dan tentunya saya apresiasi segala kerja yang dilakukan Pak Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta yang kita tahu menghadapi tantangan kepemimpinan yg sangat kompleks di masa krisis pandemi Covid-19 ini," ujar AHY.

Ia lantas menegaskan dirinya telah bersahabat dengan Anies sejak lama. 

Kala Pilgub DKI 2017, mereka harus menjadi saingan satu sama lain.

Baca juga: Sore Ini AHY Bakal Sambangi Anies Baswedan ke Kantornya, Ada Apa? 

Namun setelah kompetisi selesai, mereka kembali menjadi sahabat. 

"Mas Anies itu juga selalu mengatakan bahwa dalam demokrasi yang sehat, kita harus terus bersahabat dalam menyampaikan gagasan," kata AHY.

"Tentu kami bersahabat. Pernah satu masa kita berkompetisi, tetapi begitu selesai kembali kita bersahabat," tandasnya. 

Dalam pertemuan ini, AHY didampingi oleh sejumlah kader Partai Demokrat  diantaranya Sekjen Demokrat Teuku Riefky, Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra dan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Santoso.  

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved