Minggu, 5 Oktober 2025

PKS Desak Pemerintah Perkuat BUMN Alutsista Ketimbang Bangun Ibukota Baru

Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 menambah daftar panjang kecelakaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Indonesia.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
KOMPAS.com/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali. 

Menurut Amin, Indonesia yang secara geografis seharusnya memiliki 12 unit kapal selam, saat ini Indonesia baru memiliki 4 kapal selam (setelah kecelakaan KRI Nanggala) dan hanya tiga yang beroperasi karena KRI Cakra 401 dalam proses overhaul.

“Pengadaan Alutsista bisa dipercepat oleh Pemerintah dengan memperkuat BUMN. Tidak hanya kapal laut atau selam, tapi juga pesawat, drone, torpedo, kendaraan tempur, dan juga persenjataan lainnya,” ujarnya.

Amin mengingatkan, agar pengadaan alutsista baru maupun peningkatan kemampuan dan kualitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) jangan hanya menjadi keinginan sesaat karena ada musibah.

Tapi benar-benar harus lahir dari kesadaran tentang pentingnya penguatan alutsista sebagai bagian dari sistem ketahanan nasional.

“Musibah KRI Nanggala 402 ini merupakan peringatan besar. Keberadaan kapal selam dan Alutsista lainnya sangat penting bagi pertahanan suatu negara, khususnya negara yang memiliki wilayah perairan luas seperti Indonesia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved