Bom di Makassar
Pasutri Bomber Makassar Dinikahkan Sesama Teroris yang Ditangkap Januari 2020
L dan YSF, pasangan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan baru menikah sekitar enam bulan lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — L dan YSF, pasangan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan baru menikah sekitar enam bulan lalu.
Pasutri bomber itu dinikahkan tersangka teroris lainnya yang sudah ditangkap Polri pada Januari lalu.
“Saudara L dn YSF ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya enam bulan yang lalu dinikahkan oleh Risaldi, yang beberapa waktu lalu sudah ditangkap bulan Januari lalu,” ujar Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3/2021).
Dijelaskan Risaldi adalah kelompok JAD yang berkaitan dengan peristiwa pengeboman di Jolo, Filipina beberapa tahun lalu.
Mantan Kabareskrim Polri ini juga mengungkap fakta baru pelaku L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya.
“Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya,” jelasnya.
Kapolri menjelaskan isi surat wasiat pelaku bom bunuh diri itu menyatakan dirinya siap mati syahid.
“Isi surat wasiat itu mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap mati syahid,” jelasnya.
Kapolri juga memastikan bahwa pelaku bom bunuh diri di Makassar adalah pasangan suami istri berinisial L dan YSF.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tinggalkan Surat Wasiat: Siap Mati Syahid
Hal itu dipastikan berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan dan pengecekan DNA yang dilaksanakan Puslabfor Polri.
Sebagaimana diketahui kedua pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi kejadian, di depan Gereja Katedral Makassar.
Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan JAD dan Pernah Ngebom di Jolo Filipina
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau lokasi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) malam.
Dalam kesempatan itu, Sigit menyampaikan pelaku bom bunuh diri yang tewas sebanyak dua orang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan.
"Pelaku yang meninggal dunia ada 2 orang laki-laki dan perempuan," kata Sigit dalam keterangannya, Senin (28/3/2021).
Mantan Kabareskrim Polri ini mengungkapkan inisial pelaku berjenis kelamin laki-laki yakni L. Sementara untuk pelaku perempuan masih diidentifikasi.
"Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina," ungkap Sigit.
Dia pun meminta masyarakat agar tenang dan tidak panik paska teror bom bunuh diri. Masyarakat, menurutnya, diminta tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa.
"Kami TNI-Polri akan memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat," katanya.
Mantan Kapolda Banten ini menyampaikan terimakasih atas keberanian seorang satpam Gereja yang menahan pelaku agar tak masuk ke dalam gereja.
"Kami merasa prihatin sekarang sedang dirawat di rumah sakit polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolri dan Panglima menyempatkan diri menengok korban ledakan bom di RS Polri Makassar. Sigit menyampaikan bahwa ada dua orang yang sudah selesai menjalani operasi.
"Kondisi korban sudah sadar dan bisa diajak bicara," tutupnya.(*)