Senin, 29 September 2025

Sejarah Keberadaan Orang Jawa di Kaledonia Baru Sejak 125 Tahun Silam, Datang Sebagai Kuli Kontrak

Sejarah panjang orang Indonesia di New Caledonia atau Kaledonia Baru sudah dimulai sejak ratusan tahun silam.

Editor: Adi Suhendi
Reefs.com
Kaledonia Baru. 

"Kaledonia Baru lima besar negara yang memiliki deposit nikel di dunia. Kalau tidak salah nomor empat terbesar," ujar Hendra.

Hendra mengungkapkan, jumlah pekerja Indonesia yang datang ke Kaledonia Baru pada tahap pertama pengiriman mencapai sekitar 10 ribu orang.

"Pada saat puncaknya bisa sampai 25-30 ribu orang yang datang dan bekerja di Kaledonia Baru," kata Hendra.

Berita Indonesia Merdeka Atas Penjajahan

Namun pada tahun 1950-an berita Indonesia merdeka atas penjajahan Belanda santer terdengar di wilayah Kaledonia Baru.

Warga Indonesia di Kaledonia Baru kemudian berbondong-bondong kembali ke tanah air.

"Saudara-saudara kita waktu itu mendengar Indonesia merdeka, mereka memiliki gambaran Indonesia lebih baik keadaannya," katanya.

"Itu salah satu alasan pemerintah Indonesia pada waktu itu membuka kantor konsulat jenderal republik Indonesia. Untuk memfasilitasi warga kita yang ingin kembali ke Indonesia," katanya lagi.

Saat itu tidak semuanya kembali ke Indonesia, tetapi sebagian besar pulang.

Sebagian besar yang pulang ke tanah air kemudian melihat, mengalami, dan menyadari bahwa situasi di Indonesia pada saat itu tidak seperti yang dibayangkan.

"Mungkin karena masih negara baru merdeka," kata Hendra.

Melihat situasi politik di Indonesia yang masih gonjang-ganjing, sebagian dari mereka yang sempat pulang justru memutuskan kembali lagi ke Kaledonia Baru.

"Setelah itu ada beberapa gelombang yang kembali. Dan bisa dikategorikan mereka yang sudah pernah datang dan ada yang benar-benar baru datang ke Kaledonia Baru," ujar Hendra.

Hendra mengatakan, karena kebanyakan orang Indonesia di Kaledonia Baru berasal dari Jawa Tengah, mereka berbahasa Jawa.

Saat ini sudah ada beberapa generasi orang Indonesia di Kaledonia Baru.

Kebanyakan dari mereka, kata Hendra, justru tidak bisa berbahasa Indonesia.

Lantaran sejak kecil, dalam kehidupan sehari-hari, orang Indonesia di Kaledonia Baru berinteraksi menggunakan bahasa Jawa dan Perancis.

"Banyak yang tidak bisa berbahasa Indonesia hanya bisa berbahasa Jawa dan Bahasa Perancis. Itu sedikit gambaran mengenai warga Indonesia yang ada di sini," ujar Hendra.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan