Kata Cak Imin Soal Peluncuran Buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan’ dan Calon Presiden 2024
buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan’ tak lain bentuk pertanggungjawabannya untuk mengontrol agar seluruh produk-produk DPR dan pemerintah benar-ben
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar memberi penjelasan mengenai peluncuran buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan,’ dan pencalonan sebagai Calon Presiden 2024.
Hal itu diungkapkan Cak Imin, demikian sapaannya saat meluncurkan buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan,’ di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (18/4/2021).
Hal itu bermula ketika moderator launcing buku menyebut membaca buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan,’ seperti membaca visi dan misi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) itu sebagai calon presiden 2024.
Apalagi jika melihat Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah yang terkenal banyak mensukseskan calon kepala daerah juga hadir sebagai narasumber dalam peluncuran buku Cak Imin.
“MC-nya tadi terlalu jauh ngomong ke figur Capres 2024. Terlalu jauh,” ujar Gus Ami, sapaan lain ketua Umum PKB ini membuka peluncuran buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan,” seperti disiarkan secara virtual melalui Zoom dan Channel-Channel Youtube DPR RI.
Cak Imin menegaskan buku ‘Negara dan Politik Kesejahteraan’ tak lain bentuk pertanggungjawabannya untuk mengontrol agar seluruh produk-produk DPR dan pemerintah benar-benar sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945.
“Jadi kalau pak Eep ke sini karena sebenarnya sudah lama tidak ketemu. Jadi bukan untuk konsultan 2024,” ucap Cak Imin.
“Ide-ide pak Eep selalu cerdas. Jadi kita sudah kangen saja dengan pikiran-pikiran,” jelasnya.
“Jadi inilah pertanggungjawaban satu tahun Wakil Ketua DPR Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat,” tegasnya.
Cak Imin melanjutkan buku Negara dan Politik Kesejahteraan Rakyat merupakan kisah perjalanannya selama satu tahun periode menjadi Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat.
Cak Imin telah menjadi Wakil Ketua DPR RI kordinator bidang Kesejahteraan Rakyat untuk tiga periode di DPR RI, yakni pada 1999, 2014 dan 2019-2024.
Baca juga: Gus Ami Luncurkan Buku Berjudul Negara dan Politik Kesejahteraan
“Ini pertanggungjawaban sebagai Wakil Ketua DPR yang ditugaskan. Sebetulnya buku ini perjalanan 1 tahun periode DPR ini, kunjungan, pidato, pertemuan saya, kritik orang-orang ketemu saya, koordinasi komunikasi saya di daerah, kritik terhadap pemerintah yang harus direspon dan seterusnya,” ujarnya.
Acara peluncuran buku ini digelar secara fisik di Gedung Perpustakaan Nasional dan secara virtual melalui Zoom dan Channel-Channel Youtube.
“Kunjungan-kunjungan saya, pidato juga banyak sekali masuk dalam buku ini,” ucapnya kemudian.
Lebih jauh Cak Imin menjelaskan sebagai sebuah bangsa, Indonesia sedang menghadapi tumpukan-tumpukan masalah yang bertubi-tubi dan runtut hari ini mulai dari sisa-sisa masalah sebagai bagian dari negara sedang membangun yaitu kemiskinan, pengangguran dan daya saing yang rendah.
Ditambah lagi pandemi Covid-19 yang begitu dahsyat di luar dugaan. Hal ini telah meluluhlantakkan dan membuat bangsa ini harus berpikir ulang serta mengokohkan kembali strategi dan rencana perjuangan membangun sebuah bangsa.
Bencana Covid-19 yang terjadi, lanjut dia, telah membuat bangsa ini memulai lagi dari titik nol bahkan minus suasana ekonomi Indonesia. Sedikitnya tiga sampai empat juta orang mulai kehilangan pekerjaan, dan 27,5 juta orang masuk kategori miskin akibat pandemi.
Sementara pengangguran sudah di atas 10 juta orang, Indesk Pembangunan Manusia Indonesia berada posisi 107 dari 189 negara, tingkat kesenjangan sosial atau gini ratio menunjukkan ketimpangan mencapai 0,381 serta persoalan-persoalan lainnya.
“Dari kondisi demikian pertanyaan besarnya adalah kebijakan seperti apa yang harus diambil negara. menurut saya satu hal yang sangat fundamental adalah memastikan kehadiran dan peran negara di tengah kehidupan langsung masyarakat, keberadaan negara bagi solusi langsung yang dihadapi masyarakat. Itulah esensi dari negara hadir untuk memberikan jalan keluar masalah masalah langsung yang dihadapi rakyatnya,” jelas Gus Ami, sapaan lain Muhaimin Iskandar.
Undang-Undang Dasar 1945 secara gambang mengamanatkan kewajiban melindungi segenap tumpah darah bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Karena itulah langkah-langkah fundemental dan strategis harus diambil agar bangsa ini tidak mengalami krisis yang lebih dalam lagi.
Untuk itu Cak Imin menilai saat ini negara harus terus melakukan re-orientasi arah politik kesejahteraan.
Dalam konteks pengelolaan negara, kata dia, arah politik kesejahteraan terletak pada komitmen negara dalam memberikan perluasan akses, kapabilitas, serta peluang kepada seluruh warga negara dalam meningkatkan taraf hidup serta pengaturan institusional yang dapat menjamin terdistribusinya penciptaan kesejahteraan.
“Harus kita tegaskan politik kesejahteraan berpijak dan berdiri atas landasan moral bahwa seluruh produk kebijakan negara harus menggambarkan satu fakta, dia hadir untuk menyelamatkan dan menjaga tingkat kehidupan dan kesejahteraan rakyatnya,” tegasnya.
“Tujuan berdirinya bangsa ini yakni terciptanya keadilan sosial harus membingkai seluruh arah kebijakan yang dilahirkan negara,” jelasnya.
Dalam peluncuran buku ini, hadir narasumber Cendikiawan, Pemikir Kenegaraan Yudi Latif, Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah dan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Arif Satria.(*)