Sabtu, 4 Oktober 2025

Hari Perempuan Internasional 2021, Saatnya Perempuan Punya Pilihan Jaga Kesehatan Reproduksinya

Padahal kaum ini kini memegang peranan penting dalam mendorong kemajuan pada seluruh aspek kehidupan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
istimewa
Agenda virtual bertajuk '#PerempuanSadarPilihan', yang digelar Andalan-dmDKT Indonesia, Senin (8/3/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak perempuan yang masih mengalami tekanan dan belum memiliki 'kemerdekaan' dalam menentukan pilihannya di era modern seperti saat ini.

Padahal kaum ini kini memegang peranan penting dalam mendorong kemajuan pada seluruh aspek kehidupan.

Kontribusi perempuan dalam bidang pembangunan dan sektor bisnis pun turut berdampak pada peningkatan perekonomian nasional.

Namun mirisnya, sebagian dari mereka justru tidak mendapatkan pemberdayaan untuk memiliki kesempatan terlibat dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam skala keluarga.

Baca juga: Ucapan Menlu Retno Marsudi di Hari Perempuan Internasional 2021

Berdasar pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, data menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang tidak memiliki keterlibatan dalam pengambilan keputusan rumah tangga mencapai angka 10 persen.

Sebagian dari mereka juga tidak mendapatkan hak untuk menentukan pilihan dalam melindungi kesehatan alat reproduksi.

Baca juga: Ucapan Menlu Retno Marsudi di Hari Perempuan Internasional 2021

Seperti yang dilaporkan pada hasil survei DKT Indonesia 2019 bahwa masih ada 10 persen perempuan yang tidak memperoleh izin suami untuk menggunakan alat kontrasepsi.

Padahal ini merupakan langkah penting terhadap upaya perlindungan perencanaan keluarga.

Survei ini dilakukan pada 891 perempuan dari 7 kota besar di Indonesia.

Memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2021, kampanye #PerempuanSadarPilihan pun kembali digaungkan untuk mendorong para perempuan agar memperoleh hak mereka dalam menentukan pilihan untuk menjaga kesehatan reproduksi.

Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Eni Gustina, MPH mengatakan bahwa menjadi seorang perempuan merupakan suatu anugerah.

Hal itu karena melalui rahim perempuan, lahir generasi penerus bangsa yang mampu mendorong kemajuan pada negara ini.

Baca juga: Mensos Risma: Peran Perempuan Semakin Kompleks di Era Pandemi Covid-19

Namun lahirnya generasi yang berkualitas tentunya didukung faktor alat reproduksi yang sehat.

"Dilahirkan sebagai perempuan adalah anugerah, karena perempuan berkontribusi melahirkan generasi Bangsa. Perempuan akan melahirkan
generasi berkualitas ketika mereka paham akan hak reproduksinya," ujar dr Eni, dalam agenda virtual bertajuk '#PerempuanSadarPilihan', yang digelar Andalan, Senin (8/3/2021).

Sehingga penting bagi tiap perempuan untuk menyadari bahwa mereka memiliki hak terhadap alat reproduksi mereka sendiri.

Karena mereka memiliki hak dalam menentukan kapan harus melahirkan keturunan.

"Perempuan berhak untuk menentukan kapan dia akan punya anak, berapa jumlah anak yang diinginkan, jarak anak dan kapan untuk tidak punya anak lagi," tegas dr. Eni.

Sementara itu di sisi lain, perempuan juga memiliki peranan penting dalam mendorong kemajuan pada berbagai bidang, termasuk bidang yang terkait dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19).

Seperti yang disampaikan The United Nations Population Fund (UNFPA) Assistant Representative Dr. dr. Melania Hidayat, MPH.

"Perempuan sudah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam
berbagai peran dan situasi, termasuk selama krisis global Covid-19," jelas dr. Melania.

Ia tidak memungkiri pandemi saat ini memang berdampak besar pada kehidupan perempuan.

Karena mereka tidak hanya memiliki risiko menjadi korban kekerasan berbasis gender, namun juga terbatas dalam mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi.

Kendati demikian, Melania menegaskan bahwa kaum perempuan telah mengambil peranan penting dalam penanganan dampak pandemi pada seluruh sektor, termasuk sektor kesehatan.

"Perempuan telah memimpin dan berperan penting dalam respon Covid-19 di semua sektor, dari kesehatan hingga sains (ilmu pengetahuan)," papar dr Melania.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh perempuan di Indonesia untuk mengapresiasi kepemimpinan perempuan dalam pembangunan yang memajukan bangsa.

"Pada Hari Perempuan Internasional ini, marilah kita rayakan perempuan dan kepemimpinan mereka yang membuat dunia menjadi lebih baik. Saat perempuan memimpin, bersama kita menjadi lebih kuat," tutur dr Melania.

Pada kesempatan yang sama, Group Product Manager DKT Indonesia yang menaungi brand Andalan, Cut Vellayati menekankan bahwa sudah saatnya perempuan sadar dan mampu untuk menentukan pilihan, khususnya terkait akses menyeluruh terhadap kesehatan seksual dan reproduksi.

"Perempuan harus berperan dalam menentukan pilihan yang terbaik untuk dirinya sendiri, demi mengurangi dampak kesehatan terhadap tubuhnya," tegas Cut Vella.

Ia kemudian menyebut bahwa 305 dari 100.000 perempuan di Indonesia meninggal karena dipicu hal yang berkaitan dengan kehamilan maupun melahirkan.

Selain itu, para ibu rumah tangga pun saat ini masih menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap infeksi Human Immunodeficinecy Virus (HIV).

Bahkan masih ada 11 persen perempuan Indonesia yang belum terpenuhi kebutuhannya dalam menggunakan kontrasepsi, hal ini karena mereka mengalami kesulitan dalam mengakses alat kontrasepsi.

Ia pun menyadari bahwa saat ini masih banyak perempuan yang lebih mementingkan kesehatan keluarganya dibandingkan diri sendiri.

Bahkan mereka cenderung mengabaikan keluhan kesehatan yang mereka alami, termasuk terkait kesehatan reproduksi mereka.

"Perempuan seringkali menomorduakan kesehatan dirinya sendiri, dan memprioritaskan kesehatan orang yang disayanginya baik itu suami, keluarga, maupun anak. Hal ini membuat
perempuan akhirnya mengabaikan tentang kesehatan diri termasuk kesehatan reproduksinya," tutur Cut Vella.

Padahal, kata dia, perempuan memiliki anatomi reproduksi yang sangat kompleks dan ini tentunya berbeda dengan kaum laki-laki.

"Perempuan juga memiliki kekuatan untuk hamil, sehingga hal tersebut perlu direncanakan dengan matang dan baik, mulai dari persiapan kesehatan menjelang kehamilan, kelahiran,
hingga sesudah melahirkan," jelas Cut Vella.

Hal inilah yang membuatnya mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk sadar dan mampu menentukan pilihan terhadap kesehatan reproduksi mereka.

"Untuk itu, melalui momentum Hari Perempuan Internasional kali ini, Andalan ingin mengajak perempuan Indonesia untuk sadar serta mampu menentukan pilihan kesehatan yang terbaik," kata Cut Vella.

Yuk, sadari dan tentukan pilihan kita dalam menjaga alat reproduksi demi menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved