Selasa, 30 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Ketua MPR Bamsoet dan Obsesi Mobil Listrik (1): Tak Perlu Pusing Ganti Oli dan Tune Up Mesin

Menggunakan mobil listrik tidak perlu antre untuk isi bahan bakar minyak (BBM), tidak perlu servis dan ganti oli.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berpose di depan mobil listrik Hyundai IONIQ usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Minggu (21/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Oh lebih nyaman. Tidak ada suara, lebih halus. Suspensi sama dengan konvensional. Tidak ada bedanya.

Baca juga: Bamsoet Apresiasi Terbentuknya Team Rescue Tanggap Bencana LRCI

Baca juga: Bamsoet Dukung Pengurusan SIM Online dan Kerjasama dengan IMI Terkait Keselamatan Berkendara

Apa plus dan minus mobil listrik?

Jadi plusnya itu tadi saya bilang, bebas biaya harian dan bulanan untuk servis. Kemudian perawatannya sama sekali tidak ada. Kalau ban tipis ya ganti ban. Kalau kampas rem habis ganti kampas.

Begitu pula perawatan AC. Sudah itu saja. Saya melihatnya sampai saat ini tidak ada kelemahannya.

Kalau ditanya kelemahan ya tidak ada suara. Tapi teknologi yang baru seperti Tesla, sekarang sudah ada software-nya. Pasang speaker di luar tinggal kita pilih suara apa. Mau suara Harley, suara Lamborghini, Ferrari, itu bisa.

Bagaimana kalau kita kehabisan listrik di tengah jalan?

Biasanya kita sudah hitung, full charge sampai enam jam, bisa 325 kilometer. Kalau dalam kota, saya biasa pakai Tesla itu setiap hari Minggu saja saya charge.

Minggu malam saya charge, paginya saya pakai, baru Minggu depannya saya charge lagi.

Mobil Hyunda Ionic ini charger-nya bisa dibawa. Kayak powerbank, cuma ini lebih besar. Tinggal ke pinggir jalan sebentar cari colokan, charge.

News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melihat mobil listrik Hyundai IONIQ usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Minggu (21/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melihat mobil listrik Hyundai IONIQ usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Minggu (21/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kalau untuk darurat satu jam bisa terisi, kemudian jalan secukupnya. Tesla powernya besar, Hyundai Iqonic tidak perlu kwh yang besar, colokan biasa. Kalau Tesla harus ada station-nya.

Sekarang ini mobil listrik sedang jadi tren kah?

Iya, memang harus tren. Jadi kalau sekarang orang masih pakai mobil konvensional ya ketinggalan zaman, jadul deh.

Era ke depan adalah mobil dan sepada motor listrik. Tugas dan misi saya sebagai Ketua Umum IMI justru mendorong percepatan migrasi kendaraan berbahan bakar minya ke electric atau listrik.

News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melihat mobil listrik Hyundai IONIQ usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Minggu (21/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melihat mobil listrik Hyundai IONIQ usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Minggu (21/2/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Karena ini bisa membantu negara meringankan beban subsidi dalam pos APBN. Jumlah kendaraan sekarang hampir 168 juta. Mobil sekira 80 juta.

Kalau setiap hari perlu 1 liter saja, berarti 168 juta liter. Berapa nilai subsidinya? Besar. Kalau masyarakat pindah ke listrik membantu pemerintah dan membantu lingkungan bersih.

Juga membantu dirinya, pengeluaran biaya rumah tangga jadi hemat. Kalau selama ini mikirin bensin tiap hari, tidak perlu.

Biaya bulanan servis tidak perlu. Kan bisa dialokasikan pada kebutuhan lain, seperti pendidikan dan kesehatan. Jadi banyak manfaat. (dennis)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan