Selasa, 30 September 2025

Usai Bertemu, Natalius Pigai Tak Mau Menuduh Abu Janda Sebagai Buzzer

Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyebut masyarakat banyak yang tak menyukai buzzer.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Instagram Sufmi Dasco
Abu Janda bertemu Natalius Pigai 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyebut masyarakat banyak yang tak menyukai buzzer.

Hal tersebut dia katakan usai pertemuan dengan Permadi Arya yang kini tengah terjerat persoalan hukum lantaran diduga melakukan ujaran rasisme kepada Pigai.

"Saya tidak menuduh atau langsung ke Pak Abu Janda. Dengan kondisi itu bahwa rakyat tidak suka dengan buzzer," katanya dalam sambungan telepon dengan Tribunnews.com, Rabu (10/2/2021).

Terkait Abu Janda, Pigai menilai bahwa buzzer dicirikan melalui isi kontennya.

Diriya tak mau secara pribadi menyebut Abu Janda sebagai buzzer.

"Kalau menyerang individu orang, itu biasanya buzzer. Dia sumbernya dari pribadi, tokoh politik, bussinesman. Tapi saya tidak menjawab Abu Janda," tambahnya.

Baca juga: Bertemu Abu Janda, Natalius Pigai: Rasisme Harus Lawan dengan Akal Sehat, Bukan Emosional

Baca juga: Viral Wedding Organizer Tawarkan Nikah Siri dan Poligami, Kementerian PPPA Turun Tangan

Karena itu, menurutnya, siapa pun yang memelihara buzzer, sebaiknya jangan dipakai lagi.

"Semua buzzer yang dikelola oleh siapa pun banyak dibenci. Maka itu sebaiknya pemimpin tidak boleh memelihara buzzer baik untuk kepentingan umum maupun pribadi," pungkasnya.

Diketahui, Pigai menjelaskan soal alasan dirinya menerima Abu Janda dan apa yang dikatakan dalam pertemuan tersebut.

"Pertimbangannya kenapa? Pak Abu Janda adalah salah satu pekerja media sosial yang membantu pemerintah. Saya melihat kontennya tidak mungkin dari warga biasa, pasti bersumber orang-orang yang berkuasa," kata Pigai saat dihubungi, Selasa (9/2/2021).

Dalam pertemuan tersebut, dirinya memahami soal penjelasan Abu Janda mengenai definisi evolusi. Pigai tak mau berspekulasi soal itu.

"Pertama, saya bukan pelapornya. Kedua dengan akal sehat saya melihat konten Abu Janda mengandung unsur rasis, tetapi dia bertanya, jadi sedikit agak janggal dalam proses hukum, karena dia mempertanyakan," katanya.

Jika konten tersebut tidak ada pertanyaan, Pigai mengatakan hal itu sama dengan Ambroncius Nababan.

"Dan di satu sisi saya tidak suka menghukum orang, trial by the mob. Saya rasional. Saya juga tidak menganut prinsip pemidanaan orang, tapi restorative justice," kata Pigai.

"Ketika beliau menjelaskan, ya istilahnya beliau sowan ke saya, menjelaskan dan lainnya. Ya saya mendengarkan," pungkasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan