Senin, 29 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Sidarto Danusubroto dan Nasihat untuk Jokowi: Salut, Presiden Calonkan Komjen Listyo Jadi Kapolri

Siapapun yang punya integritas dan kapasitas, dia berhak untuk diangkat, tanpa memandang suku, agama, atau apapun.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di kediamannya di Jakarta, Jumat (22/1/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

SIDARTO Danusubroto (85), mantan Ketua MPR yang kini menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) meyakini pada 2021 ini kondisi perekonomian Indonesia makin membaik dan sejumlah investor besar, di antaranya produsen mobil listrik, telah masuk ke Indonesia.

Ia juga memuji langkah berani Presiden Jokowi mengusulkan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kepala badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Idham Azis.

Sidarto pernah meniti karier di Polri, terakhir menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat periode 1988 - 1991.

Sebelumnya ia menjawab Kapolda Sumbagsel pada 1986-1988.

Berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Network dengan mantan Ketua MPR tersebut.

Anda seorang purnawirawan perwira tinggi (Inspektur Jenderal) Polri. DPR meloloskan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis. Bagaimana komentar Anda?

Pada masa lalu Polri pernah dipimpin oleh seorang beragama Nasrani yaitu Pak Widodo Budidarmo. Waktu beliau Kapolri, saya Kadispen (Kepala Dinas Penerangan) Polri. Sekarang Pak Listyo Sigit juga Nasrani.

Listyo Sigit Prabowo
Listyo Sigit Prabowo (Tribunnews.com, Chaerul Umam)

Ini saya tangkap sebagai suatu sikap Presiden, bahwa negara kita adalah negara yang pro-keberagaman, pro-kebhinekaan.

Siapapun yang punya integritas dan kapasitas, dia berhak untuk diangkat, tanpa memandang suku, agama, atau apapun.

Idham Azis dari Sulawesi, Sekarang Sigit kelahiran Maluku, bagi saya tidak masalah. Saya harapkan, saat beliau (Listyo Sigit) menjabat sebagai Kapolri, polisi tidak hanya sebagai penegak hukum tapi juga menjunjung tinggi perikeadilan.

Jangan melunak ke atas tapi keras ke bawah. Itu yang penting.

Selama 56 tahun Anda tidak pernah berhenti berkarya, mengalami tiga periode pemerintahan yaitu Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. Bisa ceritakan masa-masa yang paling Anda kenang?

Baca juga: Presiden Jokowi, Komjen Listyo Sigit dan Konsistensi Negara Pancasila

Saya mengalami masa era Bung Karno waktu di kepolisian. Bahkan pernah jadi ajudan beliau. Saya tangkap idealisme Bung Karno.

Bagaimana beliau melarang HPH, bagaimana sumber daya alam itu tak tersentuh orang asing.

Lalu Orde Baru, saya kena C2 (dianggap terlibat peristiwa G30S-PKI) sehingga mentok sampai pangkat kolonel. Jadi saya berpangkat kolonel selama delapan tahun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan