Minggu, 5 Oktober 2025

Banjir di Kalimantan Selatan

Banjir Masih Terjadi, BMKG Perkirakan 3 Hari ke Depan Kalsel Akan Diguyur Hujan

Saat sebagian besar Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan masih dilanda banjir, warga diminta terus waspada mengingat hujan yang diprediksi masih akan

Penulis: Reza Deni
BANJARMASIN POST/AYA SUGIANTO
Warga Desa Kelampayan Ulu, Kecamatan Astambul, dievakuasi dari pemukiman mereka yang dilanda banjir untuk mencari tempat dataran tinggi, Minggu (17/1). Sejak tiga hari ini banjir diwilayah Kabupaten Banjar, Kalsel tidak kunjung surut justru bertambah naik dampak hujan yang sering turun membuat warga yang bertahan dirumah terpaksa harus diungsikan. (BANJARMASIN POST/AYA SUGIANTO) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat sebagian besar Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan masih dilanda banjir, warga diminta terus waspada mengingat hujan yang diprediksi masih akan terjadi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan wilayah Kalimantan Selatan dalam 3 hari ke depan akan diguyur hujan.

Adapun ada beberapa daerah di Kalsel yang diperkirakan diguyur hujan dengan intensitas sedang.

"Yang perlu diwaspadai adalah beberapa daerah di Kalsel bagian selatan dan barat, seperti wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kab Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin dan Hulu Sungai Selatan di mana wilayah-wilayah ini berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang," Kepala Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (18/1/2021).

Syamsuddin mengatakan intensitas hujan akan menurun pada akhir Januari.

Baca juga: Pencuri Berkeliaran Incar Rumah Korban Banjir di Kalsel, Pengungsi Memiih Pulang

Baca juga: UPDATE Banjir Kalsel Senin Pagi, Trans Kalimantan Belum Bisa Dilintasi, Genangan 1,5 M, Jalan Rusak

"Namun ada peningkatan kembali pada awal Februari dalam kondisi normal sebagaimana siklus musim hujan," lanjutnya.

Dia menjelaskan pemicu cuaca ekstrem yang melanda Kalsel beberapa hari ini.

"Adanya pergerakan suplai uap air dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat (La Nina) serta suhu muka laut yang lebih hangat dari normalnya, mengakibatkan aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di wilayah Kalimantan Selatan menjadi lebih signifikan," katanya.

Selain itu, dikatakan Syamsuddin, aadanya pusaran angin tertutup atau Sirkulasi Eddy di sekitar Kalimantan mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Laut Jawa hingga Kalimantan bagian Selatan dan Timur.

"Kondisi ini berpotensi menambah massa uap air dari Laut Jawa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang masif di sekitar Kalimantan Selatan," papar Syamsuddin.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 7 Kabupaten/Kota terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.

Ketujuhnya antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 16 Januari 2021 pukul 10.00 WIB.

Tercatat sebanyak 27.111 rumah terendam banjir dan 112.709 warga mengungsi di Provinsi Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir yang terjadi pada Selasa (12/1/2021).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved