Senin, 6 Oktober 2025

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Menilik Dapur KRI Semarang Pemasok Energi Bagi Penyelam yang Bertugas Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182

Semua pihak bahu membahu melakukan proses pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

Editor: Adi Suhendi
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Sejumlah anggota TNI AL sedang mempersiapkan makan siang di KRI Semarang pada Selasa (12/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua pihak bahu membahu melakukan proses pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

Tentu saja guna mendukung proses pencarian dibutuhkan sarana kesehatan serta dapur umum agar stamina orang-orang yang terlibat di dalamnya tetap terjaga.

KRI Semarang pun turut dikerahkan ke lokasi sekitar pencarian jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.

Baca juga: Kisah 7 Penumpang Dipindah dari NAM Air ke Sriwijaya Air Sehingga Menjadi Korban

Kapal ini digunakan sebagai tempat istirahat, rumah sakit sekaligus dapur bagi tim pencarian dan penyelamatan agar tak loyo kala bertugas mencari korban.

Kedua tangan Serda Zanis Wiradika siang itu tampak gesit memotong pepaya sembari memisahkan biji-bijinya.

Di atas meja dapur terdapat sejumlah nampan stainless steel berisi beragam lauk.

Terlihat potongan-potongan kecil tahu dan pepaya di sana.

Sebanyak tiga buah panci di atas tungku pun digunakan untuk merebus bahan-bahan.

Di dalam dapur KRI Semarang, terlihat sekitar enam anggota TNI AL sedang sibuk memasak untuk persiapan makan siang.

Baca juga: Sosok Fadly Satrianto, Korban Sriwijaya Air SJ 182 di Mata Rektor Unair: Mahasiswa yang Akif

Tak jauh dari Zanis berdiri, rekan-rekannya juga disibuki dengan bahan-bahan dasar yang harus diolah.

"Ini saya sedang menyiapkan bumbu soto buat nanti makan siang." ujar rekan Zanis yang duduk di dingklik sembari mengupas bawang.

Zanis mengatakan menu makan siang hari ini adalah nasi soto, sambal, kerupuk, ayam goreng, dan sambal tumpang.

Untuk buahnya disediakan pepaya.

Sudah dua hari ini, Ia dan rekan-rekannya memasak di atas porsi rata-rata semenjak kedatangan para awak media.

Pasalnya, para wartawan bermalam di KRI Semarang demi meliput di dekat lokasi pencarian.

"Biasanya masak 90 sampai 100 porsi. Kalau sekarang 230 porsi karena ada tambahan bagi para wartawan," ujar pria yang bekerja di bagian divisi logistik itu kepada TribunJakarta.com di dapur pada Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Temukan FDR Sriwijaya Air SJ-182, Ini Cerita Penyelam TNI Bongkar Puing Besar Pesawat Selama 3 Hari

Bagian logistik, lanjut Zanis terbagi ke dalam dua divisi dengan masing-masing berisikan lima anggota.

Sementara itu, untuk bahan-bahan dasar biasanya anggota berbelanja di pasar dengan jumlah yang besar.

"Dari dermaga kan kita ke pasar. Beli kebutuhan yang banyak, diperkirakan habis berapa, terus dimasukkan ke freshroom," tambahnya.

Zanis melanjutkan ia dan rekan-rekan juga diminta memasak untuk para penyelam di laut.

"Biasanya makanan dikirim melalui Landing craft vehicle personel (LCVP). Dibungkus buat para penyelam disediain di sini semua," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Melihat Dapur TNI AL di KRI Semarang: Sumber Energi bagi Para Penyelam Sriwijaya SJ-182

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved