Sabtu, 4 Oktober 2025

Roy Suryo Ungkap Kejanggalan Parodi Lagu Indonesia Raya, Curigai Ada WNI Dibalik YouTube My Asean

Roy Suryo mengungkapkan kejanggalan pada parodi lagu Indonesia Raya. Disinggungnya Jokowi membuat dia curiga bahwa ada WNI di balik YouTube My Asean.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Gigih
Tangkap Layar YOUTUBE
Lirik Lagu Indonesia Raya - Roy Suryo mengungkapkan kejanggalan pada parodi lagu Indonesia Raya. Disinggungnya Jokowi membuat dia curiga bahwa ada WNI di balik YouTube My Asean. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar Telematika Roy Suryo angkat bicara soal video penghinaan dan pelecehan terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya, di kanal YouTube My Asean yang diunggah di Malaysia.

Dikatakan Roy Suryo, akun tersebut telah lama dan berulang kali mengunggah video yang bermuatan penghinaan dan pelecehan terhadap Indonesia.

Di antaranya, gambar singa menerkam lambang Indonesia yaitu burung garuda, dan membalik peta Indonesia.

Namun, menurut Roy Suryo, ada hal menarik dalam unggahan YouTube My Asean yang terakhir, karena menyangkut Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara yang dia ketahui, orang-orang Malaysia ketika menyinggung Indonesia biasanya dikaitkan dengan sejarah.

Misalnya melecehkan Soekarno atau Mohammad Hatta, dan jarang menyinggung presiden yang sedang aktif.

"Biasanya orang Malaysia itu kalau menyinggung Indonesia itu dikaitkan dengan sejarahJadi misalnya melecehkan Bung Karno, ada juga melecehkan Bung Hatta," kata Roy Suryo dalam video yang diunggah kanal YouTube Talk Show Tvone, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Anggota Komisi II DPR : Video Parodi Lagu Indonesia Raya Harus Diusut Tuntas

Baca juga: Tak Terima Lagu Indonesia Raya Diparodikan, Lutfi Agizal Laporkan Akun YouTube MY Asean ke Polisi

"Jarang menyangkut langsung presiden yang sedang aktif. Jadi kalau dulu jaman Bu Mega, Pak SBY, atau Pak Harto itu jarang," lanjutnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini pun mencurigai pelaku mungkin memahami kondisi Indonesia, sehingga terpapar paham radikalisme di tanah air.

Bahkan dia menduga ada Warga Negara Indonesia (WNI) di balik YouTube My Asean.

"Istilah yang ada pada detik ke 50, itu tidak pernah saya dengar diucapkan oleh orang Malaysia. Istilah itu hanya dipahami orang Indonesia. Jadi penyebutan nama yang berbeda dengan nama Presiden."

"Atau ada orang Indonesia yang menyusup masuk menjadi bagian dari akun My Asean tersebut," terang dia.

Untuk itu, Roy Suryo berharap pemerintah benar-benar menyikapi secara serius kasus ini.

Aprat setempat juga harus melakukan penyidikan mendalam ketika pelaku sudah ditangkap.

Pakar telematika Roy Suryo.
Pakar telematika Roy Suryo. (Tribunnews.com/ Lusius Genik)

Lebih lanjut, Politikus Partai Demokrat ini menuturkan, pengejaran pelaku seharusnya bukan termasuk hal yang sulit.

Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia dapat melacak keberadaan pelaku melalui tag lokasi.

Selain itu juga melalui jaringan seluler untuk mengecek adakah komunikasi dengan orang Indonesia atau tidak.

Sebagai informasi, berdasarkan keterangan Inspektur Jenderal Polisi Malaysia Datuk Seri Abdul Hamid Bador, hingga Selasa (29/12/2020) pihaknya masih melakukan investigasi atas video yang diunggah My Asean.

Kepolisian setempat masih belum bisa memastikan apakah pelaku orang Malaysia atau bukan.

Adapun pelaku dijerat Undang-Undang Penghasutan Malaysia serta Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia Malaysia.

Pelaku nantinya bisa dijatuhi hukuman 1-3 tahun penjara atau denda kurang lebih senilai Rp 17 juta hingga Rp 174 juta.

Baca juga: Kata Mabes Polri Soal Kasus Pelecahan Lagu Indonesia Raya oleh Youtuber Malaysia

Baca juga: Kemlu RI Kirim Protes ke Kedutaan Malaysia di Jakarta Soal Parodi Lagu Indonesia Raya

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved