Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembubaran FPI

Respons Politikus PKB Sikapi Kebijakan Pemerintah Larang Aktivitas FPI

Kang Maman, begitu sapaan karibnya, mengatakan cara melakukan amar maruf adalah dengan cara yang baik.

Editor: Sanusi
TRIBUN/DANY PERMANA
Politisi Maman Imanulhaq yang juga Ketua KITA (Kerapatan Indonesia Tanah Air) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengumumkan melarang seluruh aktivitas Front Pembela Islam (FPI).

Menyikapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Maman Imanulhaq mendukung langkah pemerintah.

"Tentu PKB mendukung langkah tersebut, tetapi juga mengingatkan agar para dai dan juga pendukung FPI tetap bekerja menjalankan amar maruf dan nahi munkar. Hanya saja strategi dan caranya saja yang perlu diubah," ujar Maman Imanulhaq dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: 6 Pertimbangan Pemerintah Hentikan Kegiatan FPI, Satu di Antaranya Anggota Terlibat Kasus Terorisme

Baca juga: Pemerintah: 206 Anggota FPI Melawan Hukum, 35 di Antaranya Terlibat Terorisme

Kang Maman, begitu sapaan karibnya, mengatakan cara melakukan amar maruf adalah dengan cara yang baik.

Kemudian dalam menegakkan nahi munkar harus dilakukan dengan cara yang konstruktif, tidak kriminal, tidak anarkis, dan tidak juga melanggar hukum.

Menurut Kang Maman, Islam adalah agama yang mengedepankan dialog.

Islam menurutnya agama yang menginginkan terciptanya harmoni.

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB ini pun mengungkapkan partainya siap memfasilitasi orang-orang yang sebelumnya bernaung di bawah organisasi FPI untuk sama-sama belajar bagaimana merusmuskan kembali dakwah yang betul-betul menggugah.

Baca juga: SKB Penghentian Kegiatan FPI Diteken 6 Pejabat Tinggi Negara, dari Menteri hingga Kepala BNPT

"Ini bisa menjadi momentum umat Islam untuk kembali menguatkan komitmen ke-Islamannya, Islam yang menjadi energi untuk perdamaian dan juga perubahan. Sekaligus juga meneguhkan kembali komitmen kebangsaan. Nilai kebangsaan hubul waton minal iman, mencintai tanah air adalah komitmen dari keimanan," kata Kang Maman.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah soal nasib para santri di Markaz Syariah Megamendung milik Habib Rizieq Shihab.

Pengasuh Ponpes Almizan Jatiwangi ini mengingatkan dan meminta pemerintah untuk memperhatikan juga nasib para santrinya.

Jangan sampai, kata Kang Maman, karena konflik lahan masa depan anak-anak muda yang mencari ilmu itu terabaikan.

Pemerintah memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk memberikan wawasan keislaman yang kuat soal akidah, syariah dan juga nilai-nilai kebangsaan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved