POPULER NASIONAL Suara Percakapan Terakhir Laskar FPI Sebelum Tewas | Profil Rahma Sarita
Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir, mulai berita suara percakapan laskar FPI hingga profil Rahma Sarita
TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.
Mulai dari berita suara percakapan laskar FPI sebelum tewas.
Polda Metro Jaya tak keluarkan izin Aksi 1812 FPI dan PA 212.
Lalu ada berita mantan caleg NasDem dipecat sebagai Staf Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR.
Hingga pengakuan laskar FPI dalam rombongan Rizieq Shihab sempat keliling Karawang.
Baca juga: Gubernur Khofifah Imbau Warga Jatim Tak Menggelar Perayaan Tahun Baru
1. Suara Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas
Berikut ini detik-detik suara percakapan terakhir anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas tertembak polisi.
Terdapat suara tangisan keras hingga rintihan kesakitan dari anggota laskar FPI.
Percakapan tersebut terungkap secara eksklusif dan didengarkan dalam program Mata Najwa di Trans7, Rabu (16/12/2020) malam.
Anggota laskar FPI yang tidak diketahui sosoknya itu seakan meminta ampun agar tidak disiksa karena merasa kesakitan.
Kata 'tolong pak' dan 'sakit' pun terdengar dalam rekaman suara tersebut.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menanggapi kebenaran suara rekaman itu.
Ia memastikan, rekaman itu merupakan suara asli dari salah satu anggota laskar FPI yang tewas tertembak.
Baca juga: Polisi Tak Izinkan Aksi 1812 Digelar Jumat, Apa Tanggapan PA 212?
2. Tak Ada Izin untuk Aksi 1812
Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Slamet Maarif, menyebut pihaknya akan menggelar aksi 1812 di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Unjuk rasa tersebut terkait kasus penembakan enam laskar FPI oleh pihak kepolisian.
Selain itu, FPI juga meminta pembebasan Rizieq Shihab, yang kini ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya.
Senada dengan Slamet Maarif, Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, juga membenarkan rencana unjuk rasa itu.
"Benar," jawab Novel," dikutip dari Kompas.tv, Rabu (16/12/2020).
Namun, Novel belum bisa memastikan berapa banyak massa yang akan terlibat dalam unjuk rasa.
3. Profil Rahma Sarita
Berikut ini profil Rahma Sarita, Staf Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat yang dipecat dari posisinya.
Lestari Moerdijat merupakan Wakil Ketua MPR dari Fraksi NasDem.
Rahma Sarita dipecat dari posisi Staf Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR karena postingannya yang dianggap melecehkan Pancasila.
Dikutip dari KompasTV, surat pemecatan itu sudah disampaikan ke Sekretariat MPR tertanggal 13 Desember 2020.
Surat resmi dengan nomor 003/LM/MPRRI/XII/2020 itu, menyatakan bahwa Rahma dianggap tidak menjalankan tugasnya.
"Dengan ini memberhentikan Staf Tenaga Ahli atas nama Rahma Sarita, SH, dengan alasan tidak melakukan tanggung jawab sebagai Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI," isi surat Lestari yang ditujukan sebagai pemberitahuan kepada Sekretariat MPR.
4. Harta Kekayaan 2 Calon Ketum PPP
Teka-teki siapa sosok yang akan bersaing dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), akhirnya terjawab.
Adalah Taj Yasin dan Suharso Monoarfa yang akan meramaikan pemilihan Ketua Umum PPP dalam Muktamar IX PPP yang digelar di Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat (18/12/2020) besok.
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani dalam konferensi pers daring, Rabu (16/12/2020).
"Mengerucut sementara ini ke dua nama, yaitu Pak Suharso Monoarfa dan Gus Taj Yasin Maimoen," kata Arsul dikutip dari Kompas.com.
Calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat ini mengerucut pada nama Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Maimoen. (Tribunnews.com)
Diketahui, Taj Yasin menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Sementara Suharso adalah Plt Ketua Umum PPP serta Menteri Perencanaan Pembangunan Naional (Menteri PPN)/Kepala Bappenas.
Terlepas dari bursa calon Ketua Umum PPP, baik Taj Yasin maupun Suharso Monoarfa sama-sama pejabat publik yang wajib melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di KPK, terungkap secara detil jumlah harta kekayaan yang dimiliki Taj Yasin Suharso Monoarfa.
Ternyata, harta kekayaan Suharso Monoarfa 15 kali lipat dari harta kekayaan Taj Yasin.
5. Pengakuan Laskar FPI Sempat Keliling Karawang
Ikut serta di rombongan Rizieq Shihab, anggota FPI (A, nama disamarkan) menuturkan kesaksiannya terkait penembakan yang terjadi.
Selain itu, A juga membantah mengenai kepemilikan senjata tajam yang diungkap pihak kepolisian.
Kesaksian ini diungkap anggota FPI tersebut melalui program acara Mata Najwa Trans 7 dilansir pada Kamis (17/12).
Menurut A, ketika itu laskar FPI mendapatkan tugas untuk mengawal Habibana dari jalan sampai ke lokasi.
(Tribunnews.com)