Senin, 6 Oktober 2025

Pengikut Rizieq Shihab Tewas

DPP Syarikat Islam Indonesia Dorong Jokowi Bentuk Tim Independen Ungkap Penembakan Anggota FPI

Muflich pun menyesali insiden tersebut menimbulkan korban jiwa, di mana seharusnya warga negara berhak mendapat perlindungan

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
BENDERA KUNING - Dua bendera berwarna kuning sebagai tanda duka cita terpasang di tiang pintu masuk Jalan Petamburan 3, Jakarta Pusat, atas meninggalnya 6 orang laskar FPI, Selasa (8/12/2020). Sementara itu sejumlah laskar dan simpatisan berjaga-jaga di pintu gerbang masuk jalan tersebut untuk mengantisipasi keamanan. Awak media tidak diperbolehkan masuk ke jalan tersebut yang merupakan jalan menuju rumah Habib Rizieq Shihab (HRS). WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam Indonesia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera membentuk tim independen, untuk mengungkap insiden penembakan polisi terhadap enam laskar FPI hingga tewas di Tol Jakarta - Cikampek KM 50.

"Tim Independen diharapkan mengungkap secara objektif dan transparan demi citra, maupun wibawa pemerintah serta aparat penegak hukum," papar Presiden DPP Syarikat Islam Indonesia Muflich Chalif Ibrahim dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (10/12/2020).

Menurutnya, saat ini terjadi perbedaan pernyataan dari pihak polisi dan FPI terkait insiden tersebut, yang akhirnya memunculkan kesimpangsiuran berita dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Baca juga: Begini Kata Tim Hukum FPI soal Pemanggilan Habib Rizieq oleh Polda Jabar Hari Ini 

"Kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menjaga, memelihara persatuan ummat, dan menjaga hubungan baik dengan sesama warga negara," paparnya.

"Menghormati proses hukum dan taat hukum, serta bersama-sama menegakkan dan mempertahankan keutuhan kedaulatan NKRI," sambung Muflich.

Baca juga: FPI Ungkap Kondisi 6 Pengawal Habib Rizieq Shihab yang Tewas Ditembak Polisi

Muflich pun menyesali insiden tersebut menimbulkan korban jiwa, di mana seharusnya warga negara berhak mendapat perlindungan, pengayoman dan jaminan keamanan dari negara.

"Kami turut berduka cita yang mendalam kepada para korban meninggal dunia disertai doa, semoga mereka mendapat rahmad dan ridho Allah SWT," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved