Menko PMK Sebut Jokowi Minta Ada Pengurangan Libur dan Cuti Bersama Akhir Tahun
Muhadjir Effendy mengatakan hal yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja betul-betul diupayakan.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan hal yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja betul-betul diupayakan.
Selain itu, perlu juga diupayakan membuka lapangan kerja dan meningkatkan konsumsi rumah tangga melalui peningkatan kinerja dari UKM.
Hal tersebut sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya.
"Pemerintah harus mendorong terus terutama dari pemda," ujarnya, dikutip dari Kemenkopmk.go.id, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Pangdam Jaya Bantah Dapat Perintah dari Presiden Jokowi Copot Baliho Habib Rizieq
Baca juga: Politikus PKS: Pemerintahan Jokowi Tak Memiliki Kejelasan Strategi Tangani Covid-19
Muhadjir juga menyebut, Jokowi memberi arahan soal libur dan cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama Hari Raya Idul Fitri.
Jokowi mengarahkan untuk ada pengurangan.
"Beliau juga menginstruksikan supaya ada rapat koordinasi antara Kemenko PMK dengan kementerian atau lembaga terkait," lanjut Muhadjir.
Selain masalah libur, Jokowi meminta upaya penanganan Covid-19 harus terus ditingkatkan, terutama menjelang Pilkada yang akan berlangsung Desember 2020 mendatang.

Adapun capaian-capaian positif dalam penanganan Covid-19 di Indonesia jika dibandingkan dunia, misalnya jumlah kasus saat ini 12,78 persen sementara dunia 28,41 persen.
Angka kesembuhan mencapai 83,4 persen dibanding dunia 69,20 persen.
"Presiden meminta indikator ini dipertahankan dan diupayakan semakin baik."
"Pesan beliau agar Mendagri, Polri, serta seluruh jajarannya memberikan perhatian khusus pada masalah Pilkada yang akan berlangsung kurang dari dua minggu," ujarnya.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Didistribusikan Desember 2020, Muhadjir: Jangan Dibayangkan Setiap Orang Divaksin
Baca juga: Buka Rakernas PMKRI X, Presiden Jokowi Ingatkan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Menko PMK mengimbau, Gubernur dan juga Pemda kabupaten/kota agar terus memperhatikan, melaksanakan keseimbangan antara penanganan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi.
"Ini sangat penting agar Covid-19 bisa kita kendalikan, sementara ekonomi juga bisa pulih seperti sediakala," imbuhnya.

Keseimbangan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya untuk selalu waspada dan melakukan langkah pencegahan terhadap potensi pelanggaran protokol kesehatan.
Menurutnya, menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional harus terus dipertahankan.
Jokowi meminta agar strategi yang dilakukan pemerintah bisa mencegah muncul gelombang kedua Covid-19.
“Strategi yang sejak awal kita sampaikan, rem dan gas, itu betul-betul diatur betul."
"Jangan sampai kendur dan berisiko memunculkan gelombang kedua."
"Ini yang bisa membuat kita setback, mundur lagi,” ujarnya, dikutip dari presidenri.go.id, Senin (23/11/2020).
Ia juga meminta, pencegahan dan penindakan terhadap potensi kegiatan yang melanggar protokol kesehatan harus ditegakkan sedini mungkin.
Baca juga: Jokowi Pastikan Proses Administrasi dan Pembayaran Vaksin Covid-19 Mestinya Sudah Dilakukan
Baca juga: Cegah Muncul Gelombang Kedua Covid-19, Jokowi: Strategi yang Kita Sampaikan Itu Betul-betul Diatur

Jokowi meminta jajarannya untuk memberi perhatian khusus bagi penyelenggaraan Pilkada serentak.
Hal tersebut agar tetap aman dari penyebaran Covid-19 dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
“Tegakkan aturan, kemudian disiplin protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat,” kata dia.
Baca juga: Jokowi Minta KPCPEN Untuk Fokus Juga Pemulihan Pengadaan Lapangan Pekerjaan
Baca juga: Presiden Jokowi akan Rapat Khusus Bahas Libur Panjang Akhir Tahun
Mengenai vaksinasi Covid-19, Jokowi akan terus memantau kesiapan pemerintah utamanya dalam hal standar pelaksanaan dan proses distribusi vaksin ke daerah-daerah.
“Saya akan mengecek mungkin satu atau dua kali lagi."
"Sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik," ujarnya.
"Dan yang paling penting agar terus dievaluasi mekanisme dan proses distribusi dari vaksin."
"Agar perjalanan vaksin ke daerah ini bisa berjalan aman dan lancar,” terang Jokowi.
(Tribunnews.com/Nuryanti)