Pilkada Serentak 2020
Ternyata Ini Alasan Jokowi Tidak Pernah ke Solo Selama Pilkada 2020, Pilih Menginap di Yogyakarta
Presiden Jokowi cerita dilarang Gibran ke Solo selama masa Pilkada untuk menghindarkan pandangan miring pengaruh anak Presiden Jokowi dalam Pilkada.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gibran Rakabuming melarang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengunjungi kota Solo selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 berlangsung.
Larang Jokowi ke Solo itu dengan alasan untuk menghindarkan pandangan miring terkait pengaruh anak Presiden Jokowi dalam Pilkada Solo.
Hal ini diceritakan langsung oleh Jokowi dalam Talkshow Rossi Spesial yang tayang
di Kompas TV, Senin (16/11) petang.
Baca juga: Jokowi Sebut Vaksin Corona Tiba Akhir November atau Desember, Bisa Bentuk Jadi atau Bahan Baku
Awalnya Jokowi menceritakan, dirinya baru sekali pulang ke Solo selama masa Pilkada berlangsung.
Presiden kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 itu pulang ke Solo hanya untuk ziarah ke makam mendiang orang tuanya.
Seusai nyekar, Jokowi mengaku langsung bertolak ke Yogyakarta untuk bermalam.
"Kemudian malam itu juga saya kembali lagi dan menginapnya di Jogja, tidak di Solo. Untuk menjaga suara-suara seperti yang disampaikan Rossi tadi," ucap Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Alasannya
Jokowi mengungkapkan, dirinya tidak bermalam di Solo atas permintaan Gibran yang kini menjadi calon Wali Kota.
Gibran, kata Jokowi, ingin menghindarkan pencalonan dirinya dari rumor pengaruh anak
presiden.
Rossi: Gibran melarang Pak Jokowi ke Solo selama masa Pilkada?
Jokowi: Iya, salah satunya dia ngomong seperti itu. Bapak tidak usah ke Solo dulu, tapi kan saya mau nyekar.
Rossi: Kok berani calon Wali Kota melarang presiden?
Jokowi: Disampaikan seperti itu ya saya jawab.
Baca juga: Presiden Jokowi Teken Perpres Tambah Jabatan Wakil Menteri di Kementerian Perindustrian
Peraturan KPU nomor 5 Tahun 2020 menetapkan masa kampanye berlangsung mulai 26 September - 5 Desember 2020.
Berarti, Jokowi dilarang Gibran ke kota Solo selama kurang lebih 35 hari.