Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab
Sempat Ingin Sambut Kepulangan Habib Rizieq Diam-diam, Haikal Hassan: Karena Dihambat, Kita Gabisa
Sekretaris Jenderal HRS Centre Haikal Hassan sempat ingin menyambut kepulangan Habib Rizieq tanpa kehebohan.
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal HRS Centre Haikal Hassan buka suara soal kepulangan Habib Rizieq yang memicu kerumunan massa.
Pihaknya mengaku sempat ingin menyambut kepulangan pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) itu tanpa membuat kehebohan.
Pasalnya, Haikal Hassan juga memahami Indonesia masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Namun, rencana itu berubah karena ada pihak jahat yang ingin menghambat kepulangan Habib Rizieq.
Hal itu ia sampaikan dalam dialog bersama Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (17/11/2020) malam.

Baca juga: Haikal Hassan Ungkap Ada Kesengajaan Pihak Lawan Serang Habib Rizieq: Ulama yang Lain Boleh?
"Terkait kedatangan (Habib Rizieq) di bandara, sebenarnya ada opsi yang ditawarkan."
"Diam-diam tidak usah heboh, langsung ke Petamburan kemudian bikin konferensi pers kami sudah di Jakarta."
"Ada juga opsi pulang ke Puncak Bogor, di pesantren lalu siarkan secara online," ungkap Juru Bicara PA 211, dikutip dari kanal Youtube tvOne, Rabu (18/11/2020).
Namun rencana-rencana tersebut seketika berubah karena satu alasan yang membuatnya kesal.
Yakni, adanya pihak-pihak jahat yang diakui mereka menghambat kepulangan Habib Rizieq.

Baca juga: Luhut Sayangkan Kerumunan Massa di Acara Habib Rizieq Dihadiri Pejabat DKI, Siapa?
"Tapi ada pihak-pihak yang selalu jahat, selalu menghambat kepulangan Habib Rizieq."
"Karena dihambat, kita mengambil keputusan tidak bisa deh diam-diam," tutur Haikal Hassan.
Akhirnya pihaknya memutuskan untuk mengumumkan kepulangan Habib Rizieq, tanpa adanya mobilisasi massa.
Ia juga telah menyarankan agar para simpatisan Habib Rizieq tidak perlu ikut menyambut dan mendoakan saja.

Baca juga: Kompolnas Angkat Suara Soal Pencopotan 2 Kapolda: Ini Harus Jadi Pelajaran bagi Pejabat Kepolisian
Namun, ia mengaku massa yang hadir menjemput Habib Rizieq berinisiatif sendiri tanpa dimobilisasi.
"Kami umumkan tanpa mobilisasi, kami yang ikut rapat memutuskan tidak ada mobilisasi dan tidak ada dana sama sekali."
"Kami sudah sarankan doa saja (jangan ikut menjemput). Karena dikerjain melulu ketika pulang, kita akhirnya siarkan."
"Dan benar pada hari H(kedatangan), salah satu anaknya digagalkan (untuk pulang)," jelas Haikal.
Kepulangan Rizieq Shihab menuai polemik
Sebelumnya diberitakan, Pemimpin FPI Rizieq Shihab pulang ke Tanah Air pada Selasa (10/11/2020) lalu.
Dalam tayangan Kompas TV, tampak para pendukungnya menyambut dengan teriakan takbir yang menggema menunggu kepulangannya di Bandara Soetta.
Adapun kepulangan Rizieq memang sangat ditunggu oleh para simpatisannya.
Sebab Rizieq kerap kali menyatakan ingin pulang ke Indonesia dari Arab Saudi.
Karena masuk ke dalam daftar deportasi, akhirnya Rizieq baru bisa pulang kali ini.

Baca juga: Polisi Bakal Panggil Saksi Nikah Putri Habib Rizieq soal Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan
Namun sayangnya, peristiwa penyambutan kepulangan Rizieq menuai polemik.
Kepulangannya membuat lalu lintas menuju Bandara Soetta macet total.
Bahkan banyak pengendara terpaksa menunggu jadwal penerbangan selanjutnya akibat terjebak macet.
Selain kepulangannya itu, acara yang digelar Rizieq Shihab pada Sabtu (14/11/2020) lalu juga menuai polemik.
Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempat Habib Rizieq itu memicu kerumunan massa.

Baca juga: Disebut Ragu-ragu Tindak dan Bubarkan Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Ini Tanggapan Mabes Polri
Diperkirakan sekitar 10.000 orang memadati acara yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Puluhan ribu orang yang hadir dalam perhelatan itu menjadi tidak terbendung hingga tumpah ruah dan berimpitan.
Akhirnya, massa yang berbondong-bondong itu menyulitkan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk jaga jarak fisik.
Padahal, Indonesia masih berada di situasi pandemi yang rawan terjadi penularan Covid-19.
Oleh karena itu, acara tersebut menuai kecaman dari publik.
(Tribunnews.com/Maliana)