Kisah-kisah Penyelundupan Narkoba ke Lapas: dari Paket Kerupuk Sabu Sampai Kiriman Pempek
Banyak cara dilakukan sindikat narkoba untuk mengedarkan barang haram ke tangan konsumennya.
Editor:
Choirul Arifin
Bakul itu ternyata ada dua tumpuk namun disamarkan seolah hanya satu buah.
Ruangan di antara bakul itu dipakai untuk menyembunyikan 63 pil psikotropika.
“Sekarang kami akan aduk-aduk semua kiriman makanan. Kesannya memang tidak manusiawi, tapi lebih tidak manusiawi jika ada narkoba yang masuk ke dalam Lapas,” tegas Tunggul.
Kini Misdianto masih dalam ruang isolasi untuk dimintai keterangan.
Penyelundupan sabu lewat kerupuk pasir di Tulungagung (TRIBUNMADURA.COM/DAVID YOHANES)
Sejauh ini petugas tidak menemukan hubungan antara Misdianto dengan Farid Tahta Kurniawan.
Diduga Farid mencatut nama Misdianto untuk memasukkan kiriman barang.
Kepada penyidik Satresnarkoba, Farid Tahta Kurniawan mengaku sudah pernah mengirim barang kepada Misdianto.
Namun petugas Lapas memastikan, Misdianto menerima kiriman itu tanpa mengenal Farid Tahta Kurniawan.
Selain itu tidak ada narkotika saat pengiriman pertama.
Diduga Farid Tahta Kurniawan sedang melakukan uji coba sebelum melaksanakan penyeludupan yang sebenarnya.
Selundupkan sabu dalam kerupuk pasir, Farid Diberi upah Rp 100 ribu
Kasat Reskoba Polres Tulungagung, AKP Andri Setyo P, menjelaskan tersangka penyelundupan itu atas nama Farid Tahta Kurniawan.
Tersangka ditangkap saat mengantarkan barang kiriman ke dalam Lapas, Rabu (21/10/2020).
"Tersangka mengaku tidak kenal dengan warga binaan (Lapas) yang dikirimi barang. Da mengaku hanya disuruh seseorang," ungkap Andri.