Sabtu, 4 Oktober 2025

Sejarah Hari Kesehatan Nasional dan Makna Logo HKN ke-56, Ajak Tepuk Tangan Serentak Selama 56 Detik

Berikut ini sejarah dan makna logo peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56. Kemenkes RI mengusung gerakan tepuk tangan serentak selama 56 detik

Penulis: Lanny Latifah
Kemkes.go.id
Sejarah dan makna logo Hari Kesehatan Nasional ke-56, yang jatuh pada hari ini, Kamis (12/11/2020). Kemenkes ajak tepuk tangan serentak bersama pukul 12.00 WIB selama 56 detik. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejarah dan makna logo peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56.

Hari Kesehatan Nasional (HKN) jatuh pada hari ini, Kamis (12/11/2020).

Dikutip dari Kompas.com, tahun ini merupakan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 dan mengusung tema "Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat" dengan sub tema "Jaga Diri, Keluarga dan Masyarakat, Selamatkan Bangsa dari Pandemi Covid-19".

Selain itu, Kementerian Kesehatan RI mengusung gerakan tepuk tangan serentak bersama selama 56 detik dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2020.

Baca juga: 12 November Hari Kesehatan Nasional (HKN), Ini Sejarah dan Makna Logo HKN 2020

Baca juga: Makna Logo Hari Kesehatan Nasional ke-56, Bertema Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat

"Satukan tekad menuju Indonesia Sehat.

Dengan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan, kita berjuang bersama dan masih terus berjuang.

Kini saatnya kita satukan tekad dan semangat untuk Indonesia sehat, berikan tepuk tangan kita untuk seluruh pejuang Covid 19, untuk kita semua.

Ayo tepuk tangan serentak bersama pada 12 November 2020 jam 12.00 wib selama 56 detik," tulis akun Instagram @KemenkesRI.

Hingga kini, tagar #gerakan56detik masuk ke daftar terpopuler Twitter, Kamis (12/11/2020).

Sejarah Hari Kesehatan Nasional

Dikutip dari Kemkes, pada era tahun '50-an, penyakit malaria merupakan penyakit yang banyak diderita masyarakat indonesia.

Ratusan ribu jiwa terenggut akibat malaria, dan karena itulah pemerintah berupaya melakukan pemberantasan malaria atau malaria eradication di seluruh penjuru Tanah Air.

Untuk mencapai hal tersebut, pada 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria yang di bulan Januari 1963 berubah menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).

Pembasmian malaria tersebut dilakukan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung.

Penyemprotan secara simbolis dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta.

Baca juga: 30 Quotes Berbahasa Inggris Terbaik untuk Hari Ayah Nasional, Cocok untuk Pesan hingga Update Sosmed

Baca juga: Google Doodle Hari Ini Bertema Hari Ayah Nasional, Bisa Buat Kartu Ucapan Digital

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved