Elektabilitas PPP Turun, Syaifullah Tamliha: Rujukan Untuk Berbenah Diri
Syaifullah Tamliha menyebut partainya akan melakukan perbaikan internal untuk menggenjot elektabilitas yang mengalami penurunan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha menyebut partainya akan melakukan perbaikan internal untuk menggenjot elektabilitas yang mengalami penurunan.
Hal tersebut disampaikan Syaifullah menyikapi survei Indikator Politik Indonesia, yang menyebut elektabilitas PPP pada September 2020 turun ke 0,6 persen dari Juli 2020 pada posisi 1,7 persen.
Baca juga: Ini Langkah PPP Genjot Elektabilitas Menuju 5 Persen
"Hasil survei yang menunjukkan tren menurun 0,6 persen, merupakan rujukan bagi PPP untuk berbenah diri dan sebagai koreksi bagi kami untuk berjuang agar elektabilitas PPP paling tidak menuju ke arah 5 persen," kata Syaifullah saat dihubungi, Jakarta, Senin (26/10/2020).
Menurutnya, mendongkrak elektabilitas mencapai 5 persen bukan sesuatu yang mudah, diperlukan kekompakan seluruh kader partai berlambang Kakbah.
Baca juga: Bertemu Sandiaga Uno, Sekjen PPP Arsul Bilangnya Tidak Ada Agenda Khusus, Begini Reaksi Gerindra
"Ini memang berat, membutuhkan energi dan kekompakan baru untuk menjadikan partai ini mendapat simpati besar dari umat Islam," kata Syaifullah.
"Kami yakin, dalam kurun waktu menuju Pemilu 2024 masih banyak waktu untuk berbenah diri," ujar Anggota Komisi I DPR itu.
Bursa calon ketua umum PPP
Sejumlah nama muncul dalam bursa calon Ketua Umum PPP jelang Muktamar IX PPP yang direncanakan berlangsung pada Desember 2020,
Beberapa nama yang muncul saat berasal dari internal partai berlambang Kakbah atau eksternal partai.
Suharso Monoarfa, Khofifah Indar Parawansa, M Mardiono, Ahmad Muqowam, dan Sandiaga Salahuddin Uno mewarnai bursa calon Ketua Umum PPP.
Namun, yang baru mendaklarasikan diri akan maju dalam pencalonan Ketua Umum PPP adalah Suharso Monoarfa.
Suharso yang kini menjabat sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum PPP saat rapat dengan DPW PPP Jawa Barat, di Hotel Alana, Sentul, Bogor, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Isu Sandiaga Masuk Bursa Ketum PPP, Pengamat: Untuk Meningkatkan Elektoral di Pileg 2024
"Hari ini, di Bogor, sebagaimana tadi disampaikan Ketua DPW Jabar, ibu Ade Munawaroh, bahwa saya dimiliki Jawa Barat, maka di depan para kader PPP seJabar ini, saya mendeklarasikan maju bertarung dalam Muktamar IX untuk menang menjadi Ketua Umum," ujar Suharso, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (24/10/2020).
Dalam rapat tersebut Suharso juga menyampaikan beberapa hal terkait pilkada 2020 dan muktamar PPP.
Berdasarkan hasil Mukernas ke-4 yang telah diselenggarakan awal tahun ini, salah satu hasil yang diperoleh yakni mengenai pelaksanaan muktamar.
Dewan pimpinan dan para pengurus DPW se tanah air menyetujui bahwa muktamar akan dilaksanakan usai Pilkada 2020.
Baca juga: Pengamat: Sandiaga Uno Mau Jadi Ketua Umum PPP Asalkan Pasti Terpilih
"Dalam keputusan Mukernas ke-4 yang telah diadakan awal tahun ini, salah satu isinya ialah bahwa kita akan melaksanakan muktamar setelah selesai Pilkada 2020, karena Pilkada ditunda ke Desember 2020 maka muktamar akan dilakukan pada bulan Desember 2020," kata dia.
Selain itu, Suharso juga mengingatkan untuk para kader agar saling berkomunikasi dengan baik.
Menurutnya, komunikasi yang baik akan meningkatkan konsolidasi yang baik.
Sehingga nantinya partai punya energi baru untuk memasuki Pilkada 2020 dan seterusnya.
"Kita harus punya energi dan kalori untuk Pemilu 2024, sementara Pilkada 2020 dan 2022 harus menjadi ajang sinergitas kekuatan kader," kata dia.
"Semoga dengan begitu PPP dapat kembali berjaya dan insya Allah mengantongi suara pada Pemilu 2024 dengan jumlah suara yg melampaui jauh dari ambang batas parlemen," lanjut Suharso.
Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi membenarkan bila Suharso sudah mendeklarasikan diri.
"Saya dengar benar (Pak Suharso Monoarfa mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum PPP, - red)," ujar Achmad Baidowi.
Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi juga menyebut nama-nama lain yang diisukan menjadi calon ketua umum.
Salah satunya politikus senior PPP M Mardiono dan juga Ahmad Muqowam.
"Dengar-dengar pak Mardiono (akan maju juga), sudah lama sih diwacanakan untuk maju. Sebenarnya sih banyak kader PPP itu, ada pak Muqowam tapi nggak tahu benar maju nggak. Yang ramai itu Pak Suharso dan Pak Mardiono," kata dia.
Baca juga: Selain Suharso yang Deklarasikan Diri Jadi Caketum PPP, Baidowi Sebut Nama Mardiono hingga Khofifah
Untuk Mardiono, Awiek mengatakan niat maju yang bersangkutan diketahui dari komunikasi tim Mardiono di internal PPP.
"Kalau Pak Mardiono komunikasi tim-timnya yang sudah memunculkan bahwa beliau niat maju ada, tetap semangat gitu," jelasnya.
Saelain itu, muncul juga nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Wagub Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang diusulkan DPW Jawa Timur untuk maju sebagai Calon Ketua Umum PPP.
Namun, Awiek mengatakan belum ada konfirmasi dari Khofifah maupun Gus Ipul apakah keduanya sama-sama berniat maju dalam pemilihan Ketua Umum PPP atau tidak.
"Terus di DPW Jawa Timur itu mengusulkan nama Bu Khofifah dan Gus Ipul. Tapi belum (ada pernyataan dari keduanya), baru DPW Jawa Timur mengusulkan. Ya itu wajar, sah-sah saja. Makin banyak calon kan makin bagus, menunjukkan dinamika organisasi di PPP hidup," katanya.
Wakil Ketua Panitia Pengarah atau Steering Committee (SC) Muktamar IX PPP, Syaifullah Tamliha mengatakan nama Sandiaga Uno pun muncul dalam bursa calon Ketua Umum PPP.
"Kalau omongan, ada juga mengusulkan Khofifah Indar Parawansa, ada juga DPC katanya mengusulkan Sandiaga Uno. Silahkan saja, PPP partai yang terbuka kok," ujar Syaifullah saat dihubungi, Jakarta, Minggu (25/10/2020).
Menurutnya, usulan calon ketua umum dari eksternal PPP bisa dilakukan, meski yang tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) harus pernah menjadi pengurus partai minimal satu periode.
Baca juga: Muktamar PPP Digelar Pertengahan Desember, Rencana di Makassar
"Tapi AD/ART kan bukan kitab suci, jadi bisa saja dari ekternal. Tinggal peserta Muktamar yang menentukan, bisa saja diubah saat Muktamar nanti," ucap Syaifullah.
Syaifullah menyebut, Muktamar PPP akan dilaksanakan selama tiga hari pada 19 - 21 Desember 2020 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
"Nanti kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum berangkat, peserta melakukan swab PCR dan sampai di Jakarta juga akan kembali di swab," ujar Syaifullah.