Kelompok Bersenjata di Papua
Besok TGPF Intan Jaya Umumkan Hasil Investigasi Kasus Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani di Papua
Benny mengatakan dalam proses investigasi, TGPF Intan Jaya melakukan pendekatan secara kultural. Mereka datang bukan dengan tujuan pragmatis.
"Foto yang akan berbicara tentang yang terjadi di sana, rekaman yang berbicara penggalian informasi berjalan dalam suasana nyaman," ucapnya.

"Kami seluruh tim berkumpul dan masing-masing melaporkan tentang siapa saja yang diwawancara, sudah ada 40 saksi. Ditambah dari Pak Sugeng Purnomo yang perorangan ada dua saksi," lanjutnya.
Sugeng Purnomo merupakan Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan HAM Kemenko Polhukam yang juga menjadi anggota TGPF Intan Jaya.
Tim yang bertugas di Intan Jaya mewawancarai 40 orang, terdiri dari istri korban, keluarga, warga sekitar yang menolong dan memakamkan korban, 16 orang TNI di lokasi kejadian, serta aparat kepolisian.
Sementara itu, tim yang bertugas di Jayapura memeriksa dua saksi lain.
Baca juga: TGPF Intan Jaya Periksa Istri Hingga Tenaga Medis Terkait Tewasnya Pendeta Yeremia Zanambani
Staf khusus Menko Polhukam Rizal Mustary mengatakan, tim yang bertugas di Jayapura juga sempat menggelar dialog dengan
sejumlah tokoh.
Di antaranya, dengan 25 orang tokoh gereja, perwakilan pemerintah provinsi Papua, Polda Papua dan Kodam Cenderawasih.
"Kemudian dilanjutkan melakukan dialog dengan organisasi pegiat HAM di Jakarta," Rizal menjelaskan. (tribun network/dng/kcm)