Penanganan Covid
EKSKLUSIF TRIBUNNEWS: Saat Pingsan karena Covid-19, Budi Karya Pernah Mimpi Ikut Tes Jadi Pilot
Budi Karya Sumadi pernah dinyatakan positif Covid-19 pada pertengahan Maret 2020. Ia sempat tak sadarkan diri.
Selama 14 hari tidak sadarkan diri apa yang dialami?
Saya mimpi jadi pilot. Mimpi tes pilot, celakanya tidak lulus-lulus. Saat lulus banyak orang sorak-sorak,
saat itulah saya sadar.
Ada mimpi kenangan manis di kampus. Jadi lucu memang. Masa lalu yang banyak diimpikan.
Apa kondisi terburuk yang Anda pikirkan saat itu?
Alhamdulillah saya orang yang optimis. Saya dibilang termasuk yang bersemangat pada saat sadar. Saya
langsung merawat diri sendiri.
Sejumlah masyarakat percaya, virus Covid-19 itu hasil konspirasi dan sebenarnya tidak pernah ada. Sebagai orang orang pernah terinfeksi Covid-19, apa komentar Anda?
Saya prihatin saja itu terjadi. Celakanya pendapat itu diprovokasi oleh pihak-pihak tertentu. Jadi orang-
orang yang kurang berpendidikan ibaratnya diapi-apikan.
Menurut saya tidak baik. Pemerintah secara masif melakukan sosialisasi. Insyaallah kita tidak bosan-
bosannya berkomunikasi dengan mereka.
Kita memasuki tujuh bulan pandemi Covid-19, bisa Anda ceritakan bagaimana perkembangan dalam dunia transportasi?
Akhir Maret 2020 saya sudah sembuh, 5 April sudah ke kantor. Pada masa-masa itu kita grogi, karena
tidak pernah memperkirakan ada kejadian seperti ini.
Pada saat itu memang grogi, tidak tahu harus berbuat apa. Tapi lambat laun kita menemukan satu cara
mengatasi ini dan yang paling penting itu adalah konsep yang dibuat oleh Pak Presiden.
Utamakan protokol kesehatan, tetapi kegiatan harus tetap. Bayangkan anggaran untuk covid ini ada Rp
695 triliun. Banyak sekali terutama untuk bantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat.
Jadi kalau banyak diberitakan kita tidak concern pada covid, itu luar biasa tidak benar.
Kalau dihitung rapat terbatas itu katakanlah sebulan 10 kali, lima kali itu berbicara mengenai covid. Ya
ngomong dananya, ngomong pembagiannya, ngomong transportasinya, ngomong jalan, padat karya,
dan sebagainya.
Pada Maret 2020, tranportasi udara hanya beroperasi 10 persen, namun kemudian terus naik,
puncaknya pas liburan kemarin hampir 50 persen, dan sekarang sudah 50 persen.