UU Cipta Kerja
Kata PDI-P pada Massa Demo UU Cipta Kerja: Belum Membaca Sudah Bergerak
Sekjen PDI-P Hasto meminta pihak yang menolak UU Cipta Kerja dapat melihat secara jernih, mempercayakan UU Cipta Kerja pada Presiden Jokowi.
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto memaklumi terjadinya aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di berbagai daerah di Indonesia.
Demonstrasi adalah bagian dari proses demokrasi yang dijamin konstitusi.
Namun, alumni Fakultas Teknik UGM itu geram lantaran aksi di berbagai daerah yang berujung anarkis itu tidak memiliki dasar yang kuat.
Faktanya bahwa mayoritas yang berorasi menolak UU Cipta Kerja belum membaca isi draf UU Cipta Kerja.
"Nah kita ini sekarang terlalu asyik hanya melihat ke dalam (politik dalam negeri). Belum membaca sudah bergerak," ucap Hasto di Markas Tribun Network, Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja Disertai Tindakan Anarkis, Hasto Kristiyanto: PDI-P Siap Berdialog
Hasto mengimbau agar mereka yang menolak UU Cipta Kerja untuk dapat melihat secara jernih.
Belum membaca draf UU Cipta Kerja, berarti mereka tidak memiliki dasar yang jelas untuk berunjuk rasa.
Selain itu, Hasto juga meminta masyarakat mempercayakan UU Cipta Kerja itu kepada Presiden Jokowi.
"Hukum demokrasi itu 5 tahunan. Kalau PDIP tidak berjalan baik, ya tidak usah didukung lagi dalam Pemilu mendatang. Kalau partai lain tidak baik tidak usah didukung lagi," tegas Hasto.
Baca juga: Dua Periode Jadi Sekjen, Hasto Kristiyanto Mengawali Karier Politiknya di PDI-P Sebagai Tukang Ketik
Hasto mengatakan, PDI-P sebagai pengusung Jokowi menggunakan tanggung jawab politiknya untuk kepentingan rakyat.
Mereka segera memberikan sosialisasi UU Cipta Kerja ke lapangan, agar masyarakat percaya bahwa produk undang-undang itu memiliki tujuan yang baik.
"Bersama rakyat, memberikan penerangan kepada rakyat, seluruh instrumen partai bergerak karena kita harus bangun sebuah keyakinan bersama bahwa yang namanya UU itu bertujuan baik," pungkas Hasto