Jokowi: Implementasi Model Korporasi Petani dan Nelayan Belum Berjalan Optimal di Lapangan
Presiden Joko Widodo meminta adanya peningkatan model bisnis yang dilakukan oleh petani dan nelayan melalui model korporasi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta adanya peningkatan model bisnis yang dilakukan oleh petani dan nelayan melalui model korporasi.
Namun, Presiden Jokowi mendapati bahwa model tersebut tak berjalan optimal di petani dan nelayan.
Baca: Dorong Petani dan Nelayan Bikin Korporasi, Jokowi: Permudah Akses Pembiayaan
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Korporasi Petani dan Nelayan dalam mewujudkan Transformasi Ekonomi melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/10/2020).
"Saya melihat implementasi model korporasi petani dan nelayan belum berjalan optimal di lapangan," kata Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyadari, bahwa sudah terbentuknya kelompok-kelompok petani dan nelayan.
Tetapi, belum terbangun sebuah model bisnis yang memiliki ekosistem yang bisa disambungkan.
"Mungkin dengan BUMN atau mungkin dengan swasta besar," jelas Jokowi.
Kepala Negara pun menegaskan, petani dan nelayan perlu didorong untuk berkelompok dalam jumlah yang besar dan berada dalam sebuah korporasi.
"Sehingga diperoleh skala ekonomi yang efisien yang bisa mempermudah petani dan nelayan dalam mengakses pembiayaan, mengakses informasi, mengakses teknologi dan meningkatkan efisiensi maupun bisa memperkuat pemasarannya," ucap Jokowi.