Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Indonesia Negara ke-22 Kasus Positif Corona Tertinggi di Dunia, Kurang dari Sebulan Tambah 100 Ribu

Pertumbuhan kasus corona di Indonesia untuk pertama kalinya juga bertambah 100 ribu kasus dalam waktu kurang dari sebulan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
CDC
Ilustrasi virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah 7 bulan berlalu, namun pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan kasus. Sebaliknya, jumlah kasus positif corona di Indonesia kian bertambah.

Bahkan saat ini kasus positif corona di Indonesia sudah tembus angka 300 ribu orang.

Per Minggu (4/10/2020) kemarin ada penambahan kasus positif sebanyak 3.992 orang.

Penambahan kemarin didapat dari uji spesimen yang dilakukan dalam 24 jam terakhir sebanyak 36.743 sampel.

Dengan penambahan tersebut, maka total kasus positif corona di Indonesia mencapai 303.498.

Selain jumlah kasus positif, jumlah pasien positif corona yang meninggal juga bertambah sebanyak 96 jiwa.

Dengan penambahan itu, maka total pasien meninggal menjadi 11.151 orang. Kemudian jumlah pasien yang sembuh naik sebesar 3.401 orang.

Dengan jumlah itu, maka jumlah total pasien yang sembuh dari corona menjadi 228.453.

Di sisi lain, pertumbuhan kasus corona di Indonesia untuk pertama kalinya juga bertambah 100 ribu kasus dalam waktu kurang dari sebulan.

Data yang dirilis Satgas Covid-19 menunjukkan bahwa percepatan pertumbuhan kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu.

Dari kasus pertama yang diumumkan pada 2 Maret hingga kasus ke-100 ribu pada 27 Juli 2020, misalnya, membutuhkan waktu selama 148 hari.

Durasi pertambahan kasus semakin pendek pada kelipatan berikutnya, di mana jarak antara kasus ke-100 ribu hingga 200 ribu kasus per 8 September 2020 menjadi hanya 43 hari.

Baca: Dampak Pandemi Virus Coorna, Sederet Film Tunda Tayang

Sedangkan dari kasus ke-200 ribu hingga 300 ribu Minggu (4/10/2020) kemarin jaraknya cuma 26 hari.

"Ini sesuai dengan yang namanya pola penambahan kasus secara eksponensial. Akan semakin cepat. Itupun sebetulnya belum menggambarkan angka sesungguhnya. Angka sesungguhnya jauh lebih besar," kata epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman.

Dikutip Worldometers, Indonesia kini menjadi negara ke-22 dengan kasus positif corona tertinggi di dunia.

Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia hanya berada di bawah Filipina yang berada di posisi teratas.

Dicky memperkirakan bahwa kasus corona di Indonesia sudah mencapai 1 juta kasus.

Namun, karena tingkat tes swab PCR di Indonesia tergolong rendah, maka data resmi yang dihitung pemerintah tidak sampai sebanyak itu.

Berdasarkan data Kemenkes per 3 Oktober 2020, Indonesia baru memeriksa 2.074.943 orang. Catatan itu membuat rasio tes PCR di Indonesia cuma 7,6 per 1.000 penduduk.

Tak cuma itu, distribusi tes PCR itu sendiri juga tidak merata.

Berdasarkan laporan terakhir yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya empat provinsi di Indonesia yang sudah memenuhi standar minimum tes swab 1 orang per 1.000 penduduk dalam tiga pekan terakhir.

Baca: Kata Jokowi setelah 7 Bulan Corona di Indonesia: Sentil Lockdown Provinsi hingga Jangan Bikin Gaduh

Jumlah tes PCR terbesar disumbang oleh DKI Jakarta.

"Pada akhirnya kita tidak akan bisa menghindari Indonesia ini sebetulnya, yang saya sudah prediksi awal sih, sebetulnya kita sudah punya 1 juta kasus asimptomatik. Karena cakupan deteksi testing kita yang rendah inilah yang membuat banyak kasus tidak terdeteksi. Saat ini itu bukan hal yang mengagetkan sebetulnya. Termasuk, terutama di Jawa, kapasitas tesnya masih jauh dari yang distandarkan,” ujarnya.(tribun network/fik/dod)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved