Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2020

Penerapan Protokol Kesehatan Harus Diperhatikan Selama Pilkada

Menurut dia, kemenangan di pesta demokrasi rakyat itu akan tercoreng jika jatuhnya korban meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

istimewa
Petrus Kasihiw-Matret Kokop mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah peredaran coronavirus disease 2019 (Covid-19). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, TELUK BINTUNI - Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw-Matret Kokop mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah peredaran coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Pernyataan itu disampaikan saat meresmikan 10 posko di Tahiti, Teluk Bintuni yang secara seremonial dilakukan di Posko Mangga Lima, Teluk Bintuni, pada Rabu, (30/9/2020) malam

“Saya lihat di sini sudah bagus, sudah pakai masker dan disediakan tempat pencucian tangan,” ujar Piet dalam keterangannya, Kamis (1/10/2020).

Baca: Polri Akan Tindak Tegas Pelanggaran Protokol Kesehatan dalam Gelaran Pilkada 2020

Menurut dia, kemenangan di pesta demokrasi rakyat itu akan tercoreng jika jatuhnya korban meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

"Saya ingin agar semua posko menerapkan protokoler yang sama, kalau tidak, saya dan Bapa Matret tidak mau menghadiri. Kami memang ingin menang, tetapi apalah arti kemenangan jika harus jatuh korban karena Corona," tuturnya.

Acara peresmian posko itu dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat Suku Sebyar itu mendapatkan sambutan yang begitu hangat.

Di kesempatan itu, dia meminta, kepada calon pemilih agar jangan terhasut oleh isu-isu murahan, propaganda-propaganda basi yang mengedepankan politik identitas untuk memecah belah warga.

“Jangan sampai berkelahi karena Pilkada. Makanya itu dalam visi misi kita, telah kita tambahkan satu kata lagi, yakni Bintuni yang “Damai, Maju, Produktif dan Berdaya Saing” kata dia.

Baca: Najwa Shihab Cecar soal Keistimewaan Anak Presiden untuk Maju Pilkada, Gibran Berdalih Elektabilitas

Piet mengingatkan kepada warga dan simpatisan memilih pemimpin yang betul-betul memperhatikan hak-hak adat dari masyarakat.

"Kami akan mengembalikan seluruh hak-hak adat masyarakat yang telah hilang. Karena kami berjuang betul-betul untuk masyarakat. Saya dan Pak Matret itu sudah hadir untuk Bintuni sejak masih sebelum pemekaran," tuturnya.

Sementara itu, Gun Kaitan, salah satu tokoh yang dituakan oleh Masyarakat Sebyar mengingatkan kepada warga dan simpatisan, Piet dan Matret adalah anak-anak asli Teluk Bintuni yang ikut berjuang bagi kabupaten ini.

“Matret ini anak asli Sebyar, kami dari zaman Bintuni masih belum jadi kabupaten sudah saling mengenal, kami ini dan juga Piet Kasihiw sudah berjuang untuk Bintuni. Ini anak-anak Teluk Bintuni,” ujar Gun ketika memberikan sambutannya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved