Jumat, 3 Oktober 2025

Kader PDIP Kritisi Pernyataan Gatot Nurmantyo Soal Pergantian Jabatannya karena Putar Film G30S/PKI

Pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal pergantian jabatannya dikritisi oleh Ketua DPC PDIP Tangsel, Wanto Sugito.

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Kolase - Tribunnews/Taufik Ismail/istimewa
Pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo soal pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya memutarkan film G30S/PKI dikritisi Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito. 

"Pak Gatot mohon maaf, bukankah Bapak masih terikat pada Sumpah Sapta Marga? Alangkah baiknya jika Bapak meneladani kepemimpinan Panglima Besar Sudirman daripada membuat pernyataan yang bernada menghasut," jelasnya.

Baca: TB Hasanuddin: Pergantian Jenderal Gatot Nurmantyo Tak Ada Hubungannnya Dengan Nobar Film G30S/PKI

Wanto yang juga aktivis mahasiswa 98 mengingatkan Gatot, belakangan yang telah diutarakan soal kebangkitan PKI hanya membuat gaduh dan fitnah.

"Wal Fitnatu Asyaddu Minal Qotli. Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," tutupnya

Dilansir Kompas.com, Gatot dalam tayangan kanal YouTube Hersubeno Point, ia menyatakan pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI berkaitan dengan instruksinya untuk memutarkan film G30S/PKI.

"Saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI. Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saja PDI menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu. Kalau tidak, Pak Gatot akan diganti'," kata Gatot dalam sebuah tayangan YouTube yang diunggah Senin (21/9/2020).

"Saya bilang, 'terima kasih', tapi justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya, dan benar-benar saya diganti," lanjut Gatot.

Baca: Istana Sebut Gatot Nurmantyo Kebablasan Kaitkan Pencopotan Panglima TNI dengan Film G30S/PKI

Pernyataan Gatot Dibantah Istana

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian (Tangkap layar channel YouTube KompasTV)
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian (Tangkap layar channel YouTube KompasTV) 

Sementara itu masih dilansir Kompas.com, tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian membantah pergantian mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo karena pemutaran film G30S/PKI.

Hal itu diungkapkan Donny menanggapi pernyataan Gatot yang menyatakan ia diganti sebagai Panglima TNI karena menginstruksikan pemutaran film G30S/PKI di institusi TNI.

"Kalau untuk itu kan karena memang sudah masa jabatan Pak Gatot sudah selesai dan memang sudah waktunya pergantian rutin pimpinan TNI. Jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemutaran G30S," kata Donny saat dihubungi, Rabu (23/9/2020).

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S dengan pencopotan beliau," ucap Donny.

Donny menambahkan, setiap pimpinan TNI-Polri terikat masa jabatan.

Sehingga setiapnya pasti akan dilakukan pergantian.

Donny mengatakan, pergantian Panglima TNI dari Gatot ke Marsekal Hadi Tjahjanto tidak dilakukan di tengah jalan.

"Semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? Beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," lanjut Donny.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana Bantah Pergantian Jabatan Gatot Nurmantyo karena Pemutaran Film G30S/PKI".

(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved