Jumat, 3 Oktober 2025

MUI Cari Pengganti Ma'ruf Amin, Ada Nama Muhyiddin Junaidi dan Nazaruddin Umar

Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25-28 November mendatang di Hotel Sultan Jakarta.

Editor: Adi Suhendi
dokumentasi setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25-28 November mendatang di Hotel Sultan Jakarta.

Satu agenda dalam Munas tersebut adalah memilih kepengurusan baru MUI Pusat untuk periode tahun 2020-2025.

Di antaranya memilih Ketua Umum MUI yang sebelumnya diemban Wakil Presiden RI Maruf Amin.

Lantas siapa saja kandidat pengganti Ma'ruf Amin?

Baca: MUI Cari Pengganti Maruf Amin November

Melalui pesan whatApps, Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi menuturkan terdapat sejumlah nama yang menjadi kandidat Ketua Umum MUI untuk 5 tahun ke depan.

Nama-nama tersebut berasal dari Internal MUI sendiri maupun ormas seperti PBNU.

"Banyak nama kandidatnya. Ada Kiai Miftahul Akhyar yang sekarang Rais Aam PBNU. Ada beberapa lain seperti Kiai Muhyiddin Junaidi Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), maupun Kiai Nazaruddin Umar," kata dia, Rabu (16/9/2020).

Diketahui, Maruf Amin sebelumnya terpilih menjadi ketua umum MUI pada munas IX tahun 2015 lalu di Surabaya.

Baca: Kejanggalan Penikaman Syekh Ali Jaber, Sekjen MUI: Anak TK Saja Tahu

Setelah terpilih mendampingi Presiden Jokowi, jabatan Ketua Umum MUI pun menjadi non-aktif.

Pelaksanaan Munas akan menerapkan protokol kesehatan.

Nantinya, kegiatan Munas akan dihadiri oleh 350 orang, terdiri dari utusan pengurus MUI di tingkat wilayah atau provinsi, lalu ketua pimpinan harian MUI, ketua Dewan Pertimbangan MUI, wakil dan sekertaris MUI ,utusan ormas, perguruan tinggi, pesantren dan para ketua komisi dan sekertaris komisi MUI.

Baca: Kutuk Kasus Penikaman Syekh Ali Jaber, Sekjen MUI : Itu Musuh Kedamaian dan Perusak Persatuan

Semua peserta sudah dilakukan swab PCR di daerah masing-masing, dan hasilnya sudah diperoleh panitia sehari sebelum peserta berangkat ke Jakarta.

Selain itu, saat peserta tiba di Hotel Sultan, panitia sudah mengatur agar satu peserta menempati satu kamar.

Ruang makan para tamu peserta Munas X MUI akan dilayani oleh petugas hotel dengan protap protokol kesehatan yang tertib dan ketat.

Tata cara pemilihan ketua dalam Munas juga dirancang menggunakan sistem formatur, serta kegiatan dikemas efektif dan efisien.

Satgas Covid-19 Siap Bantu Penerapan Protokol Kesehatan

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan Munas MUI yang akan digelar pada November mendatang harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat.

Hal itu disampaikan Doni Monardo dalam audiensi virtual yang digelar, Jumat (11/9/2020).

“Ini bukan fatwa ya... Tapi, moment Munas MUI bisa kita jadikan role model bagi organisasi-organisasi lain yang hendak mengadakan hajat besar organisasi.” kata Doni Monardo dikutip dari siaran pers BNPB, Jumat (11/9/2020).

Baca: Pasien Covid-19 Sembuh di 13 Provinsi Indonesia Ini Melebihi Temuan Kasus Baru Positif Corona

Menurut Doni berhubung Munas MUI digelar dalam suasana pandemi, maka tak ada tawar-menawar, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.

Semua peserta, tanpa kecuali, harus memakai masker dan face shield, jaga jarak, dan cuci tangan memakai sabun.

Baca: Soal Penyelenggaraan Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19, KPK Rekomendasikan E-Voting

Selain itu, ruang berkapasitas 1.000 itu, maksimal hanya boleh dihadiri 500 orang atau sepertiga kapasitas.

Doni mengatakan Satgas Covid-19 akan membantu pelaksanaan protokol kesehatannya.

Bagi Doni, sukses Munas MUI dengan protokol kesehatan, akan menjadi benchmark bagi organisasi lain saat menggelar acara akbar semacam Munas atau Kongres.

Bantuan yang disiapkan Satgas Covid-19 antara lain dalam bentuk penjemputan delegasi Munas dari dan ke Bandara bagi yang menggunakan pesawat terbang. 

Lalu penyiapan tes PCR bagi peserta. Yang tak kalah penting, menyiapkan fasilitas video-conference berikut penayangan live streaming yang bisa diikuti peserta dan anggota MUI di mana pun berada, baik di Indonesia maupun yang ada di belahan negara lain.

Baca: Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Literasi dan Percepatan Transformasi Digital

Kepada panitia Munas MUI, Doni tak lupa mengingatkan hal-hal kecil yang terkadang diabaikan, atau tidak terpikirkan.

Misalnya, selama pelaksanaan Munas di dalam ruang, peserta tidak diperkenankan makan dan minum.

Sebab, itu artinya harus membuka masker. Mekanisme makan bisa diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengakibatkan peserta bergerombol atau berdekat-dekatan satu sama lain.

"Setiap meja harus ada hand sanitizer dan tissue basah. Tiap peserta akan mendapat jatah masker," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved