Minggu, 5 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2020

Mantu Jokowi Dapat Restu Megawati Maju di Pilkada Medan, Pengamat: Olgarki Politik

PDIP resmi mengusung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution di Pemilihan Wali Kota Medan.

Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
PDIP resmi mengusung Bobby Nasution sebagai calon wali Kota Medan dengan Aulia Rachman sebagai calon wakil wali Kota Medan. 

Terlihat dari langkah pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju dalam pemilihan Wali Kota Solo dan juga Bobby di pemilihan Wali Kota Medan.

Baca: Rocky Gerung sebut Pada Akhirnya Reshuffle Ditentukan oleh Oligarki

"Bisa dikatakan Jokowi sedang membangun dinasti politik. Mungkin mumpung sedang jadi Presiden, sedang punya kekuasaan, akhirnya dorong anaknya jadi wali kota," kata Ujang

Ujang menilai pencalonan keluarga Presiden di Pilkada akan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang.

Lantaran Presiden memiliki semua sumber daya untuk bisa memenangkan keluarganya mulai dari kekuasaan, jaringan, birokrasi, hukum, finansial, dan lain-lain.

"Kemungkinan itu (penyalahgunaan wewenang) bisa terjadi. Penyalahgunaan wewenang itu akan ada. Cuma memang biasanya, akan disiasati," imbuh Ujang.

Ujang menambahkan, Indonesia saat ini memang sedang diwarnai fenomena oligarki dan dinasti politik yang menguat.

Tak hanya di level nasional, dinasti politik ini juga terjadi pada politik di tingkat daerah.
"Dan ini akan berbahaya bagi proses demokratisasi. Demokrasi bisa dibajak oleh kekuatan oligarki dan dinasti politik," kata Ujang.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyampaikan sosok Bobby Nasution bukanlah seorang calon Wali Kota Medan yang tidak berpengalaman.

Bahkan Bobby rajin bergerak ke rakyat sekaligus belajar praktik-praktik terbaik Pemerintahan.

Hasto mengatakan pihaknya melihat gerak-gerik Bobby yang diam-diam mempersiapkan diri untuk maju di Pilwakot Medan.

"Mas Bobby pernah belajar khusus ke Banyuwangi menemui Bupati Abdullah Azwar Anas yang diketahui mewujudkan best practices pemerintahan daerah. Bobby aktif mengikuti diksusi yang disampaikan oleh kepala daerah dari PDI Perjuangan, sehingga proses secara pribadi juga dilakukan," kata Hasto.

Sementara untuk pendamping Bobby, yaitu Aulia Rachman, Hasto mengatakan yang bersangkutan merupakan sosok muda dan punya segudang pengalaman sebagai anggota DPRD Medan.

Hasto memandang kader Gerindra itu sangat memahami bagaimana kehendak dan aspirasi masyarakat Kota Medan.

"Bung Aulia Rahman ini diusung oleh Partai Gerindra. Sehingga PDI Perjuangan kami tegaskan dari awal, kami punya komitmen untuk membangun semangat persaudaraan, dengan membangun di antara partai politik," tegas Hasto.

"Kami melakukan pemetaan politik, kami mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Berdasar kajian yang dilakukan Pak Djarot Saiful Hidayat selaku ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, kami melihat bahwa ada dugaan berkaitan dengan persoalan yang membuat yang bersangkutan (Akhyar) tidak bisa dicalonkan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto saat ditanya alasan tak mendukung Akhyar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved