Jumat, 3 Oktober 2025

Megawati Pertanyakan Kemampuan Kalangan Milenial Pimpin Indonesia Pada 2024

Megawati Soekarnoputri mempertanyakan kemampuan kalangan milenial jika nantinya menjadi pemimpin negara Indonesia pada 2024.

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mempertanyakan kemampuan kalangan milenial jika nantinya menjadi pemimpin negara Indonesia pada 2024.

Menurut Megawati, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebut kalangan milenial akan mengisi kontestasi pemilihan presiden pada 2024.

"Keren ya milenial, kayaknya wawasannya banyak, wawasanya sangat ke depan. Pertanyaan saya apakah bener demikian?" kata Megawati saat pengumuman pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP secara virtual, Jakarta, Selasa (11/8/2020).

Baca: Megawati: Ada yang Katakan Saya Wanita Besi

Megawati menilai, menjadi seorang pemimpin tidak cukup hanya mengandalkan gelar keilmuan saja.

Tetapi bagaimana ilmu yang dimiliki dapat dimplementasikan untuk orang banyak atau tidak.

"Keilmuan suatu manusia terbukti, jika dia dapat melakukan sebuah hal yang dinamakan mengorganisir rakyat, memberikan tujuan kepada rakyat, mau di bawa kemana, pasti semuanya adalah menjalankan konstitusi Republik ini," katanya.

Baca: Koalisi PDIP-Gerindra di Pilpres 2024?, Hasto: Ibu Megawati yang Akan Menetapkan

Karena itu, kata Megawati, momentum Pilkada serentak 2020 harus menjadi momentum bagi para kader untuk bergerak cepat turun ke bawah dan harus bisa memastikan solid bergerak untuk Indonesia Raya.

Megawati pun menyampaikan, para calon kepala daerah PDIP berdiri tidak mewakili kepentingan individunya.

Baca: Umumkan Calon Kepala Daerah, Megawati Jengkel Kadernya Tak Jaga Jarak

Namun mewakili keputusan partai yang bertanggung jawab kepada kader di seluruh Indonesia.

"Saya ingin mengingatkan kembali kepada para calon yang diusung oleh PDI Perjuangan. Ayo, ayo, menyatukan hati, pikiran, ucapan, tindakanmu di dalam satu tarikan nafas perjuangan mewujudkan Pancasila dan Trisakti ajaran Bung Karno," ujar Megawati.

"Ingatlah di dalam kesatuan dan keteguhan hati, pikiran, ucapan tindakanmu, Pancasila dan Trisakti ajaran Bung Karno pasti akan menampakkan kewibawaan dari seorang pemimpin. Camkan itu, camkan, jangan lupakan," sambungnya.

Soal Pilpres 2024

Kehadiran Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra, Sabtu (8/8/2020) lalu, dinilai sebagai momentum merajut kembali kemesraan kedua partai yang pernah terjalin pada Pemilu 2009 lalu.

Wacana membangun koalisi antar kedua partai di Pilpres 2024 itu pun mengemuka lantaran hanya Megawati sebagai pimpinan partai politik yang diundang dalam KLB Gerindra.

Menjawab hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan menunggu momentum yang tepat untuk menentukan kader yang siap maju dalam perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

Terlebih, tonggak keputusannya juga berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca: Berikan Sambutan di KLB Gerindra, Megawati Sebut Prabowo Subianto sebagai Sahabat

Hal itu disampaikan Hasto dalam pengumuman 75 pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP secara virtual, Jakarta, Selasa (11/8/2020).

"Kongres PDI Perjuangan telah mengamanahkan bahwa berkaitan dengan calon presiden dan calon wakil presiden itu nanti Ibu Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan yang diberikan mandat oleh kongres untuk menetapkan hal tersebut," kata Hasto.

"Dan seluruh jajaran partai terus melakuakan konsolidasi hingga ketika tiba momentum politiknya kita siap menjalankan perintah dari Ibu Ketua Umum," imbuhnya.

Hasto mengatakan dalam menghadapi Pilpres 2024, saat ini PDIP masih melakukan proses kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Namun, ia menyebut dua kader PDIP yang memiliki potensi yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kedua tokoh tersebut bisa saja mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto jika nantinya PDIP berkoalisi dengan Gerindra.

"Terkait dengan nama-nama kader partai yang muncul, yang tadi disebut, ada Mba Puan, Mas Ganjar, itu semua merupakan bagian dari proses-proses kaderisasi kepemimpinan yang dilakukan oleh partai," ucap Hasto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved