Jenderal TNI Andika Perkasa Ungkap Alasan Mengapa Sang Istri Gunakan Masker Seharga Rp 22 Juta
Masker itu juga disebut memiliki kemampuan untuk menyaring 99,97 persen partikel kecil berukuran mencapai 0,3 mikro, termasuk bio hazard.
Hal tersebut disampaikan Andika ketika menerima kunjungan pengacara Hotman Paris Hutapea ke Mabes AD yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, Jumat (24/7/2020).
"Jadi istri saya sakit berat. Saya tidak usah menyebutkan nama penyakitnya. Virus based. Pokoknya yang berhubungan dengan infeksi. Nah, di saat itu kan stamina turun, sehingga mudah tertular virus. Virus itu mudah masuk, sehingga proteksinya harus berlebih," kata Andika.
Dengan harganya yang puluhan juta, masker yang dipakai Hetty itu memang memiliki banyak kelebihan. Masker itu dilengkapi teknologi mutakhir.
Baca: Istri KSAD Andika Perkasa Kejutkan Warga Yogyakarta, Hetty Perkasa Buat Warga Menangis Bahagia
Purifying respirator yang digunakan memiliki kemampuan menyaring pastikel debu dan kotoran kecil termasuk virus dan bakteri.
Bahkan, perusahaan mengklaim bahwa masker ini lebih canggih dari Powered Air Purifying Respirator (PAPR) alias pemurni udara.
Masker itu juga disebut memiliki kemampuan untuk menyaring 99,97 persen partikel kecil berukuran mencapai 0,3 mikro, termasuk bio hazard.
Yang lebih canggihnya lagi, masker ini didesain dengan tampilan ringan meliputi berat hanya 350 gram.
Selain itu masker tersebut juga dilengkapi dengan tekonologi canggih lainnya yakni AirSensit System yang memungkinkan penggunanya berkomunikasi dengan mudah tanpa rasa sesak.

Teknologi AirSensit System yang digunakan berfungsi sebagai mengontrol tekanan, aliran udara, dan penutup muka transparan yang memudahkan komunikasi.
Selain itu, masker ini juga tak banyak dilengkapi tombol, yakni hanya ada tombol start atau stop yang memudahkan penggunaan.
Kelebihan lainnya yang dimiliki masker itu adalah dapat digunakan berulang kali tanpa mengkhawartirkan perihal kebersihan dan higienitas.
Ini karena masker HALO dilengkapi dengan sertifikat IP 66 alias jaminan tahan debu dan air.
Hal ini memungkinkan masker untuk dibersihkan dengan air dan sabun sebelum dipakai kembali.
Selain itu, masker ini juga dilengkapi dengan baterai untuk penyaringan udara yang bisa bertahan hingga 9 jam penuh dengan durasi pengisian hanya 2 jam.

Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halik Malik mengamini bahwa masker istri KSAD itu berkualitas sangat baik.
"Iya proteksinya lebih tinggi. Tapi harganya tergolong mahal," kata Halik.
Halik menjelaskan, masker respiratori memang lebih nyaman. Apalagi dia tidak bersifat sekali pakai atau bisa dicas berulang-ulang.
"Kita rekomendasikan di ruang isolasi. Terutama di ruang ICU isolasi untuk tindakan yang berisiko terhadap paparan aerosol/airborne," urai Halik. (tribun network/git/dod)