Masjid Istiqlal Sukses Gelar Webinar tentang Membangun Peradaban Islam Indonesia Berbasis Masjid
Badan Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta menyelenggarakan webinar nasional dengan tema “Membangun Peradaban Islam Indonesia Berbasis Masjid".
"Tempat yang paling baik untuk melalukan penguatan cara berpikir wasaty tersebut adalah masjid, karena itu tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid. Sehingga dalam jangka panjang hal itu bisa menjadi embrio membangun kembali peradaban Islam dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik (Khairah ummah)," ujar Wapres.
Senada dengan wapres, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menjelaskan bahwa masyarakat harus didorong agar mampu untuk menjadi pelopor kemajuan, kemajuan masyarakat seiring dengan pemimpin yang adil sehingga mampu tercipata tatanan masyarakat yang punya peradaban.
Sejarah peradaban Abbasiyah misalnya pernah menjadi puncak ilmu pengetahuan dan peradaban. Sebelum Islam bahkan Yunani, Mesir Kuno pernah menjadi kota peradaban yang syarat dengan kemakmuran.
Abad 13 -15 Eropa yang menjadi pusat peradaban dan menguasai dunia. Abad 20 ini Negara Negara muslim masih tergantung kepada eropa.
"Banyak Negara muslim yang kaya, tapi masih belum bisa berbuat banyak, masih banyak perang dan lain lain Kehancuran bisa dari dalam Negara Islam sendiri," katanya.
Indonesia dan Asia Tenggara, secara ekonomi sedikit lebih baik tetapi secara keilmuan masih tertinggal.
Oleh karena itu Jusuf Kalla mempunyai strategi bagaimana masjid harus di fungsikan dengan baik, salah satu motto DMI memakmurkan dan dimakmurkan masjid.
Lebih lanjut Jusuf Kalla memerinci fungsi masjid diantaranya; tempat ibadah, menjadi pusat bantuan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, pusat keilmuan dll.
Cendikiawan Muslim Prof.Dr. Azumardi Azra menambahkan bahwa masjid juga bisa sebagai pusat ilmu pengetahuan dan teknologi, serta inovasi yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Hal ini pernah dilakukan misalnya Masjid Salman ITB yang berhasil membuat Ventilator.
Maka menurutnya kalau berbicara peradaban harus dari semua sisi.
"Karena Kemajuan ekonomi merupakan tantangan bagi kita semua dan banyak umat islam masih terbelakang. Peradaban bisa dibangun melalui misalnya sistim politik yang adil, pemahaman agama yang moderat, sehingga umat bisa nyaman dan tenang," ujarnya.
Sementara Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasarudin Imar menegaskan bahwa sekarang Masjid Istiqlal berkomitmen menjadi New Istiqlal dimana istiqlal tidak hanya sebagai pusat ibadah tetapi juga pusat peradaban dunia.
Hal ini ditandai dengan membuka berbagai macam program diantaranya pendidikan kader ulama, pusat dialog agama, pemberdayaan ekonomi, dan lain lain.