Sabtu, 4 Oktober 2025

Polemik Ekspor Benih Lobster

Ekspor Benih Lobster: Gerindra Akui Hashim Djojohadikusumo Dapat Kuota hingga Dukungan Fahri Hamzah

Hal ini setelah terdapat sejumlah politisi Partai Gerindra yang diketahui memiliki perusahaan pengeksor benih lobster.

Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
Tribun Batam/Argianto DA Nugroho
Susi Pudjiastuti semasa menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan menunjukkan lobster mutiara seharga Rp 5 juta per buah saat memberikan keterangan pers terkait penggagalan penyelundupan benih lobster, di Kantor Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/7/2019). Tim gabungan Polda Lampung, Polda Jambi, dan Stasiun KIPM Jambi berhasil menggagalkan upaya penyelundupan benih lobster menuju Singapura dengan jumlah 830 ribu benih lobster senilai Rp 140 miliar. 

Di luar itu, terdapat sejumlah ketentuan lainnya yang harus dipenuhi oleh eksportir lobster.

Adapun soal harga terendah lobster yang diekspor diatur dalam Pasal 5 ayah 2.

2. Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo dapat Jatah Kuota Ekspor Benih Lobster

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono tak membantah, perusahaan milik adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mendapat jatah kuota usaha ekspor benih lobster.

Satu eksportir yang mendapatkan kuota adalah PT Bima Sakti Mutiara di mana sebagian besar sahamnya dimiliki Arsari Group atau milik Hashim.

"Ya kan sudah dijelaskan sama anak Pak Hashim yaitu Saraswati (Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, - red) kalau memang salah satu group usahanya yang sudah lama bergerak di industri seafood itu ikut pula dalam usaha benih ekspor lobster," ujar Arief Poyuono, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/7/2020).

Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional Hashim Djojohadikusumo saat ditemui di Santa Maria, Jakarta, Minggu (31/3/2019).
Hashim Djojohadikusumo saat ditemui di Santa Maria, Jakarta, Minggu (31/3/2019). (Ria Anatasia)

Menurutnya, Gerindra tak bisa membantah jika memang perusahaan Hasyim mendapatkan jatah kuota ekspor benih lobster.

Apalagi Saraswati, kata dia, sudah mengakui setelah 34 tahun lamanya Arsari Group berbisnis mutiara kemudian kali ini menekuni usaha lobster.

"Saya rasa kita nggak bisa bantah ya kalau dapat kuota ekspor benih lobster, yang penting mendapatkan kuota ekspornya sesuai aturan yang di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)," ungkapnya.

Baca: 6 Barang Aneh yang Dijual Mesin Otomatis di Jepang, Ada Nomor Telepon hingga Lobster

Selain itu, Arief Poyuono mengatakan perusahaan Hasyim Djojohadikusumo bukanlah perusahaan yang baru didirikan dadakan dalam waktu dekat-dekat ini.

"Yang penting lagi kan perusahaan Hasyim bukan perusahaan dadakan ya. Tapi sudah lama bergerak di bidang industri aqua culture atau budi daya perikanan," kata Arief.

3. Edhy Prabowo Pasang Badan

Edhy Prabowo menanggapi polemik ekspor benih lobster terkait keterlibatan kader Partai Gerindra di perusahaan eksportir komoditas tersebut.

Edhy menyatakan, sejak awal kebijakan ekspor benih lobster dibolehkan tujuannya memberi makan rakyat.

"Saya tidak peduli di-bully. Selama tujuan mulia, gambar dibikin telanjang, yang penting rakyat makan," kata Edhy dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (6/7/2020).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved