Ara Sirait Ajak Bamsoet, Pramono Anung dan Masinton Patungan untuk Aktivis
Hal ini disampaikan Maruarar dalam dalam webinar Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait, mengatakan bahwa pandemik Covid-19 ini menjadi momentum untuk mendorong ilmu pengetahuan dan sains di Indonesia terus maju dan berkembang.
Ini juga menjadi momentum untuk membangkitkan dunia kedokteran Indonesia.
Hal ini disampaikan Maruarar dalam dalam webinar Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK).
Webinar ini dihadiri juga oleh narasumber seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, aktivis senior Hariman Siregar dan Syahganda Nainggolan, anggota DPR Masinton Pasaribu serta mantan Ketua Umum KAMMI Kartika Nurrahman dan mantan Ketua Umum GMNI Tweddy Ginting.
"Karena itu anggaran untuk riset ini harus ada. Sebab kita sepakat juga menghadapi Covid-19 adalah dengan sains. Bagaimana mau pakai pendekatan sains kalau dana untuk riset ini tidak ada. Kita misalnya punya dr. monica yang menemukan terapi plasma darah untuk penangangan pasien Covid-19," ungkap Ara, demikian disapa.
Ara mengakui secara obyektif bahwa sikap pemerintah di awal-awal memang terkesan gagap.
Baca: Taubat Jadi Playboy, Andika eks Kangen Band Takut Anaknya Kena Karma
Baca: Pertamina Tetap Saluran Premium Sesuai Penugasan
Baca: Turki Kirim Pasukan Khusus ke Irak Utara, Operasi Lawan Militan Kurdi
Baca: Turki Kirim Pasukan Khusus ke Irak Utara, Operasi Lawan Militan Kurdi
Namun belakangan langkah pemerintah sebagai bagus. Koordinasi juga semakin baik.
"Ini juga harus diapresiasi. Bahwa pemerintah tidak sempurna iya, sebab hanya Tuhan yang maha sempurna," ungkap Ara.
Ara pun setuju dengan Hariman Siregar bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk terus menggalang solidaritas sosial dengan aksi-aksi nyata.
Terutama memberikan perhatian kepada para aktivis sebagai pengawal demokrasi yang nyata-nyata terdampak Covid-19.
"Sikap kita soal pemerintah bisa beda. Silakan saja kritik pemerintah dan Jokowi.
Namun jangan karena itu juga lalu solidaritas, persahabatan dan kekeluragaan kita menjadi tidak ada. Solidaritas, kekeluargaan harus terus jalan.
Kita harus saling berbagi. Kerja dibagi, rezeki juga dibagi," ungkap Maruarar, yang disambut tepuk tangan peserta webinar
Maruarar pun langsung mengajak Bambang Soesatyo, Pramono Anung dan Masinton Pasaribu untuk patungan dan gotong royong membantu para aktivis yang terdampak Covid-19.
"Saya patungan 100 juta. Masinton juga ya. Pak Bambang karena Ketua MPR, 150 juta ya. Nanti teman-teman silakan tanya mas Pram berapa," kata Ara, yang kembali disambut tepuk tangan.