Kamis, 2 Oktober 2025

Lettu Wisnu Dimakamkan, Tinggalkan Anak yang Baru Berusia 4 Bulan

Lettu Wisnu merupakan salah satu korban tewas dalam kecelakaan helikopter MI 17 di Kabupaten Kendal pada Sabtu (6/6/2020) sore.

Tribun Jateng/Dhian Adi Putranto/Iwan Arifianto
PROSESI PEMAKAMAN SECARA MILITER - Prosesi pemakaman jenazah Lettu Wisnu Tia Arumi dilaksanakan secara militer dengan inspektur upacara Komandan Puspenerbad, Mayor Jenderal TNI Teguh Pudjo Rumekso. Prajurit yang gugur dalam kecelakaan Helikopter MI-17 di Kendal itu dimakamkan di Bergota II atau TPU Kembangarum, Minggu (7/6) siang dihadiri keluarga dan sejumlah pelayat. Insert: Penyemproten disinfektan di lokasi pemakaman. Karangan bunga di rumah duka. (Tribun Jateng/Dhian Adi Putranto/Iwan Arifianto) 

Sekretaris Desa Tukad Sumaga, Made Kutara mengatakan Kapten Cpn Kadek adalah anak dari keluarga petani.

"Bapak Ketut Gitarayasa sekarang tinggal di desa sebagai petani,” ujar Kutara.

Kadek lahir dan besar di Tukad Sumaga. Hanya saja ketika duduk di bangku SMP barulah pindah ke Denpasar, karena orang tuanya tugas di Denpasar.

“Namun orang tuanya sudah pindah ke Tukad Sumaga, menjadi petani,” terang Kutara.

Jenazah pilot Helikopter MI-17 Kapten Cpn Kadek akan dilakukan upacara militer dan serah terima jenazah setibanya di Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Bali, kemarin.

Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, S.I.P turut berduka cita mendalam atas berpulangnya Kapten Cpn Kadek akibat kecelakaan Helikopter MI-17 buatan Rusia di Kaliwungu, Kecamatan Kendal, Jawa Tengah.

"Saya atas nama pribadi dan Kodam Udayana menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya."

Datangkan teknisi Rusia

Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) TNI AD masih butuh waktu beberapa hari ke depan untuk mengetahui penyebab jatuhnya Helikopter jenis MI-17 di Kendal, Sabtu (6/6/2020) kemarin.

Hal itu disampaikan Komandan Puspenerbad Mayjend TNI Teguh Pudjo Rumekso, Minggu (7/6/2020).

Menurutnya, sampai Minggu hari ini, kotak hitam atau black box dari helikopter nahas tersebut sudah diambil.

Langkah investigasi berupa pengumpulan Flight Data Recorder (FDR) atau perekaman data penerbangan pun sudah didapatkan.

EVAKUASI JENAZAH: Kapolres Kendal AKBP Ali Wardana (baju kotak-kotak) meninjau proses evakuasi jenazah di kamar jenazah RSUD dr Soewondo Kendal korban jatuhnya helikopter, Sabtu (6/6/2020) malam.
EVAKUASI JENAZAH: Kapolres Kendal AKBP Ali Wardana (baju kotak-kotak) meninjau proses evakuasi jenazah di kamar jenazah RSUD dr Soewondo Kendal korban jatuhnya helikopter, Sabtu (6/6/2020) malam. (TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM)

"Dari Kadispenad masih belum merilis perkembangan terbaru. Karena kejadian baru kemarin sore. Namun FDR dan CVR dari heli tersebut sudah kami temukan," katanya seusai melepas jenazah Kapten CPN Freedy Febrianto Nugroho, di TPU Sasonoloyo Colombo, Sleman, Minggu (7/6/2020).

Begitu juga dengan Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekaman suara kokpit.

Secara umum kedua data tersebut tidak dapat dipisahkan dalam menganalisa penyebab jatuhnya sebuah pesawat atau helikopter.

Baca: Data Tenaga Kerja Membaik, Pasar Acuhkan Kerusuhan di AS

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved