Virus Corona
UPDATE Corona di Indonesia 30 Mei 2020: Kasus Baru Terbanyak Kembali Ada di Jawa Timur
Update virus Corona di Indonesia, Sabtu, 30 Mei 2020, Jawa Timur menjadi provinsi dengan tambahan kasus terbanyak.
TRIBUNNEWS.COM - Update virus Corona di Indonesia, Sabtu, 30 Mei 2020, Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan tambahan kasus terbanyak.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dirilis Sabtu sore, secara nasional, pada hari ini dilaporkan tambahan kasus baru sebanyak 557 kasus.
Tambahan 557 kasus baru ini menjadikan total kasus Corona di Indonesia naik dari sebelumnya 25.216 menjadi 26.772 kasus.
Hal yang menggembirakan, jumlah pasien yang sembuh cukup banyak yakni 523 orang.
Kini, total pasien sembuh sebanyak 7.015 kasus.
Baca: Pemerintah Diminta Selalu Imbau Warga tentang Potensi Gelombang Kedua Virus Corona
Sementara jumlah kasus kematian yang dilaporkan hari ini sebanyak 53 kasus sehingga total kematian kini menjadi 1.573.
Dari sebaran per provinsi, kasus baru terbanyak berada di Jawa Timur yakni sebanyak 199 kasus.

Diikuti oleh DKI Jakarta yang melaporkan 101 kasus baru dan Sulawesi Selatan sebanyak 42 kasus.
Tidak hanya kasus baru terbanyak, Jawa Timur juga melaporkan kasus kematian terbanyak yakni 27 orang.
Sedangkan kasus sembuh terbanyak ada di DKI Jakarta yakni 266 kasus.
Angka kasus baru di Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir relatif tinggi bila dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Sebagai contoh, pada Jumat kemarin, Jawa Timur melaporkan 101 kasus baru.
Pada 21 Mei lalu, Jawa Timur bahkan melaporkan kasus baru terbanyak yakni 502 kasus.
Jawa Timur kini menjadi provinsi kedua dengan kasus terbanyak setelah DKI Jakarta.
Kini, total kasus Corona di Jawa Timur sebanyak 4.613 kasus, dengan kematian sebanyak 372 dan pasien sembuh sebanyak 589 orang.
Selengkapnya bisa Anda lihat dalam tabel di bawah ini:
Ciri Ciri Virus Corona
Virus corona (Covid-19) sudah mewabah di dunia.
Virus corona ini merupakan virus yang tersebar dan menular dengan sangat cepat.
Meski demikian, masyarakat tidak perlu takut atau panik, namun sebaiknya kita harus tetap waspada.
Virus yang berasal dari Wuhan, China ini dapat menyebar melalui infeksi ke orang lain dengan berbagai cara penularan.
Penuarannya dapat melalui udara, karena ketika batuk dan bersin atau melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan, virus akan dengan sangat mudah menginfeksi orang lain.
Baca: Izin Kegiatan di Rumah Ibadah Bisa Dicabut Jika Ada Penularan Virus Corona
Oleh karena itu, kita harus lebih berhati-hati dan melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
Penting bagi kita untuk mengantisipasi dan mencegah penularan virus corona ini dengan mengetahui ciri dan gejalanya.
Dilansir Statnews, beberapa pasien yang terjangkit Corona, ternyata tidak menunjukkan gejala-gejala dari virus corona.
Sebagian kecil dari mereka hanya menunjukkan gejala yang sangat ringan, yaitu mereka mengalami kehilangan kemampuan indera penciuman.
Gejala ini disebut dengan Anosmia, seseorang kurang dapat memfungsikan indera penciuman dan dysgeusia.

Mereka tidak menunjukkan gejala lain dari virus corona, ataupun merasa sakit pada badannya.
Hal ini malah menjadi suatu hal yang berbahaya, karena ini termasuk ciri virus corona tanpa menunjukkan gejala.
Maka setiap orang harus tetap berhati-hati karena orang yang terinfeksi mungkin tidak menyadari bahwa ia sudah terinfeksi virus corona.
Bisa jadi hal ini malah dapat menyebarkan virus corona kepada orang lain yang kontak langsung dengan mereka.
Dilansir kemenkes.go.id, ada 5 ciri orang yang terjangkit virus corona:
1. Demam Disertai Sakit Kepala
2. Pilek
3. Gangguan Pernapasan/Sulit Bernapas
4. Sakit Tenggorokan, Batuk
5. Letih, Lesu
Gejala berat yang ditimbulkan virus corona ini ternyata hampir mirip dengan flu biasa atau influenza.
Kesamaan gejala antara infeksi virus corona dengan flu biasa atau influenza karena keduanya menyerang saluran pernapasan manusia.
Namun yang perlu diketahui, keduanya terdiri dari dua golongan berbeda dengan karakteristik yang juga berbeda.
Virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti flu biasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis.
Penamaan virus corona berasal dari kata crown yang berarti mahkota jika dilihat dengan mikroskop.
Bentuk mahkota ini ditandai oleh adanya "Protein S" yang berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein, yang tersebar di sekeliling permukaan virus (tanda panah).
"Protein S" inilah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.
Tampak pada panah "Protein S" disekeliling permukaan virus sehingga membuat bentuk virus seperti mahkota.
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm.
Baca: Update Corona 30 Mei 2020 di Indonesia: 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia
Dilansir dari laman resmi WHO, virus corona akan menular apabila penderita berhubungan langsung dengan orang lain yang daya tubuhnya lemah.
Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut yang menyebar ketika penderita batuk, bersin atau menghela napas.
Cairan tubuh penderita ini akan mendarat pada benda dan permukaan di sekitar orang tersebut.
Inilah penyebab orang lain bisa dengan mudah tertular virus, karena mereka menyentuh benda yang telah terkontaminasi.
Menyentuh mata, hidung, atau mulut ini juga dapat memicu seseorang tertular virus corona.
Karena virus masuk ke dalam tubuh melalui mata, lubang hidung atau mulut.
Inilah sebabnya mengapa penting untuk menjaga jarak dengan penderita lebih dari 1 meter (3 kaki).
(Tribunnews.com/Daryono/Lanny)