KPK Diminta Telusuri Dugaan Korupsi Program Pelatihan Kartu Prakerja
Seharusnya ada tender dalam penunjukkan delapan mitra program Kartu Prakerja agar prinsip adil dan bersaing bisa terpenuhi
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok masyarakat sekaligus penggagas Prakerja.org mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) untuk mengusut dugaan korupsi dalam program pelatihan secara daring atau online Kartu Prakerja.
Salah satu Inisiator Prakerja.org Andri W Kusuma mengatakan, program Kartu Prakerja merupakan program yang sangat baik bagi masyarakat.
Baca: Larangan Warga di Jakarta Keluar Jabodetabek Berlaku Sejak 14 Mei, Begini Isi Pergubnya
Namun, ia mensinyalir terjadi penyalahgunaan.
"Tapi pada saat pelaksanaannya itu terjadi pembelokan," kata Andri W Kusuma saat peluncuran program Prakerja.org melalui siaran virtual, Jumat (15/5/2020).
Andri menjelaskan, seharusnya ada tender dalam penunjukkan delapan mitra program Kartu Prakerja agar prinsip adil dan bersaing bisa terpenuhi.
Maka itu, ia menyayangkan anggaran Rp20 Triliun yang disiapkan bagi 5,6 juta pengangguran harus disisihkan sebanyak Rp 5,6 Triliun untuk pelatihan online yang diselenggarakan delapan lembaga penyedia platform pelatihan dengan pagu Rp1 Juta per orang.
Selain itu, Andri mengatakan, disaat situasi sulit seperti sekarang ini, pemerintah menyediakan dana yang dibutuhkan agar masyarakat bisa mendapatkan bantuan tunai untuk bertahan hidup.
Namun, program ini memberikan kesempatan segelintir pihak, dalam hal ini penyedia platform pelatihan dan pihak-pihak terkait, memperkaya diri.
Andri lantas pun membeberkan pelatihan yang diselenggarakan Skill Academy dari Ruangguru berdasarkan laporan pelaksanaan fase pertama, menguasai sekitar 62 persen transaksi pelatihan masyarakat penerima Bansos Prakerja.
Dengan asumsi kondisi yang sama, Ruangguru diperkirakan mendapatkan penghasilan lebih dari Rp 992 Miliar dalam hitungan minggu, dari dana Rp 1,6 Triliun yang telah dicairkan.
Sehingga, lanjutnya, apabila seluruh dana sebesar Rp 5,6 Triliun tersebut diserap, Ruangguru berpotensi mendapatkan transaksi Rp 3,8 Triliun.
Memberikan kesempatan bagi satu perusahaan mendapatkan transaksi hampir Rp 4 Triliun dalam hitungan minggu.
Hal tersebut sangat tidak patut disaar kondisi seperti sekarang ini.
Salah satu Inisiator Prakerja.org lainnya, Largo Andrianto mengulas angka yang didapatkan Ruangguru jauh lebih besar daripada kasus mega korupsi e-KTP yang menelan kerugian negara sebesar Rp 2,3 Triliun.